Kajian Penggunaan Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Buncis (Phaseolus vulgaris L.) di Dataran Tinggi

Authors

  • Widya Sam Aprilianawati Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Roedy Soelistyono Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Buncis Merambat, Dataran Tinggi, Mulsa, Varietas

Abstract

Buncis ialah salah satu sayuran dari famili leguminosae yang terpenting, karena memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Buncis adalah tipe tanaman yang membutuhkan sinar radiasi cukup banyak, sedangkan pada dataran tinggi awan tebal sehingga menghalangi radiasi matahari. Salah satu modifikasi lingkungan adalah penambahan cahaya dengan mulsa, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi antara jenis mulsa dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil buncis, serta mendapatkan kombinasi mulsa dengan varietas yang tepat. Penelitian dilaksanakan dari Bulan Januari hingga April 2018, di Desa Pandanrejo, Kota Batu, dengan ketinggian 700 – 800 meter di atas permukaan air laut. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan jenis mulsa dan jenis varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis. Perlakuan pemberian jenis mulsa mempunyai pengaruh yang nyata terhadap luas daun, panjang tanaman, jumlah cabang, jumlah polong dan bobot polong. Perlakuan jenis varietas mempunyai pengaruh yang nyata terhadap jumlah daun, luas daun, panjang tanaman, jumlah cabang, waktu muncul bunga dan polong, periode panen, panjang polong, jumlah polong dan bobot polong. Hasil panen tertinggi yaitu perlakuan MPHP dan Varietas Lebat-3 dengan hasil 305,6 g tan-1 atau 16,7 ton ha-1, meningkat 43,66% dibandingkan perlakuan tanpa mulsa dengan varietas sama. Perlakuan ini juga memiliki nilai R/C paling besar, yaitu senilai 3,31.

Downloads

Published

2019-10-14

Issue

Section

Articles