Studi Penggunaan Lumpur Sidoarjo Untuk Media Pembibitan Sengon (Paraserianthes falcataria)

Authors

  • Anggy Via Margareta Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Karuniawan Puji Wicaksono Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Cd, Logam Berat, Lumpur Sidoarjo, Paraserianthes falcataria, Pb

Abstract

Lumpur sidoarjo  (Lusi) mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman sehingga dapat dimanfaatkan sebagai campuran media tanam. Sengon dikenal sebagai tanaman yang dapat digunakan untuk rehabilitasi lahan, sehingga dapat dijadikan pilihan untuk kegiatan fitoremediasi. Peneitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak lumpur sidoarjo dapat dijadikan substitusi tanah sebagai alternatif media tanam. Penelitian dilaksanakan di Desa Krecek-Badas, Kediri pada Januari hingga April 2019. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok sederhana (RAK) dengan perlakuan M0 (100% tanah), M1 (lumpur Sidoarjo 20% + tanah 80%), M2 (lumpur sidoarjo 40% + tanah 60%), M3 (lumpur sidoarjo 60% + tanah 40%), M4 (lumpur sidoarjo  80% + tanah 20%), dan M5 (100% lumpur Sidoarjo). Dari hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata pada umur 14-70 hst. Tanaman pada perlakuan M5 tidak dapat tumbuh sejak umur 14 hst, sedangkan perlakuan M3 dan M4 tidak dapat tumbuh pada umur 28 hst. Lumpur sidoarjo dapat dijadikan campuran media tanam dengan volume 20%. Diatas campuran lusi 20% menunjukkan bahwa petumbuhan tanaman sangat terganggu. Campuran lusi 40% menunjukkan batas maksimal tanaman dapat bertahan hidup. Logam Pb pada perlakuan M1 lebih banyak terakumulasi pada tanaman, dan perlakuan M2 lebih banyak terakumulasi pada media tanam. Akumulasi logam Cd lebih banyak terakumulasi pada jaringan tanaman, baik pada perlakuan M1 maupun perlakuan M2.

Downloads

Published

2019-11-28

Issue

Section

Articles