Pengaruh Perbedaan Waktu Polinasi Terhadap Keberhasilan Persilangan Dan Beberapa Karakter Benih Padi Generasi Backcross¬3
Keywords:
Backcross, Padi gogo, Padi sawah, Waktu polinasiAbstract
Permintaan masyarakat Indonesia akan ketersediaan padi sangat tinggi namun tidak diikuti dengan jumlah produksi yang tinggi dalam negeri. Hal ini disebabkan adanya degradasi lahan pertanian produktif dan kurangnya optimalisasi lahan. Pemuliaan tanaman merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki sifat tanaman. Kegiatan persilangan sangat penting untuk mengetahui kapan waktu polinasi yang tepat untuk dilakukannya suatu persilangan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan waktu polinasi terhadap kebehasilan persilangan dan pengaruh terhadap beberapa karakter benih padi hasil persilangan. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Februari - Juni 2019. Kegiatan persilangan dilakukan pada 2 set persilangan antara lain BC2-SBCH x Situ Bagendit dan BC2-TWCH x Towuti. Faktor yang digunakan ialah waktu polinasi (W). Faktor W terdiri dari 2 level yaitu W1=09:30-10:30 WIB, dan W2= 12:30-13:30 WIB. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu polinasi W1 dengan W2 menunjukkan hasil yang berbeda. Bahkan pada set persilangan BC2-TWCH X Towuti menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan suhu saat dilakukannya kegiatan polinasi. Karakter lebar dan panjang beras pecah kulit antar set persilangan tidak terdapat perbedaan yang nyata. Selain itu warna kulit ari beras pecah kulit untuk seluruh set persilangan didominan dengan kategori 2 yaitu coklat muda.Downloads
Published
2020-05-13
Issue
Section
Articles
License
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.