Pengaruh Beberapa Sistem Hidroponik Kultur Air dan Jumlah Tanaman per Netpot Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
Keywords:
DFT, Jumlah Tanaman per Netpot, NFT, Rakit ApungAbstract
Selada (Lactuca sativa L.) ialah salah satu komoditas sayuran yang dapat tumbuh di daerah tropis maupun subtropis dengan prospek dan nilai komersial yang cukup tinggi. Penelitian ini mempelajari pengaruh beberapa sistem hidroponik kultur air dan jumlah tanaman per netpot pada pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Penelitian ini dilaksanakan di greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan April 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan rancangan petak terbagi (split plot) dengan menggunakan dua faktor. Terdapat 6 kombinasi perlakuan sebagai berikut: S1T1 = NFT + 1 Tanaman Per  Netpot, S1T2 = NFT + 2 Tanaman Per Netpot, S2T1 =DFT + 1 Tanaman Per Netpot, S2T2 =DFT + 2 Tanaman Per Netpot, S3T1 = Rakit Apung + 1 Tanaman Per Netpot, S3T2 = Rakit Apung + 2 Tanaman Per Netpot, kombinasi perlakuan tersebut diulang 4 kali. Variabel pengamatan yang diamati meliputi : Panjang Tanaman, Jumlah Daun per Netpot dan per tanaman, Indeks Klorofil, Luas Daun per Netpot dan per tanaman, Diameter Krop per Netpot dan Bobot Segar Total per Netpot dan per tanaman. Interaksi terjadi pada variabel bobot segar total per netpot dan per tanaman. Pada sistem rakit apung dengan 2 tanaman per netpot menghasilkan rerata bobot segar total per netpot paling tinggi dibandingkan dengan sistem NFT dan DFT. Sedangkan pada variabel bobot segar total per tanaman, sistem rakit apung dengan 1 tanaman per netpot menghasilkan rerata yang paling tinggi dibandingkan dengan sistem lainnya baik dengan 1 tanaman maupun 2 tanaman per netpot.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.