PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT DAN APLIKASI BORON TERHADAP FERTILITAS POLEN DAN HASIL GANDUM (Triticum aestivum L.)

Authors

  • Faris Fikardian Pratama Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Ellis Nihayati Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Nunun Barunawati Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Keywords:

Gandum, Ketinggian Tempat, Boron, Suhu, Hasil

Abstract

Suhu merupakan satu dari syarat tumbuh yang mempengaruhi produksi biji gandum di Indonesia tidak terkecuali galur gandum Maros 7 (M7). Galur M7 memiliki umur panen yang pendek dan viabilitas biji yang tinggi. Produksi biji yang optimal diperoleh dengan menanam gandum di dataran tinggi lebih dari 1000 mdpl khususnya di Indonesia. sementara itu, penambahan unsur hara mikro seperti boron berfungsi meningkatkan produksi biji gandum dengan mempengaruhi perkecambahan tabung polen. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil biji yang optimal pada ketinggian tempat dan aplikkasi boron yang tepat. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Desember 2014 sampai April 2015 di dua lokasi, pertama di kebun Percobaan FP-UB Cangar dan kedua di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu. Penelitian menggunakan rancangan tersarang (Nested Design) dengan 2 faktor yang diulang 4 kali. Faktor pertama terdiri dari 2 level ketinggian tempat meliputi dataran tinggi 1.650 mdpl dan dataran medium 700 mdpl. Faktor kedua terdiri dari 4 taraf yang meliputi tanpa aplikasi boron, 0,23 mM, 0,49 mM dan 1 mM. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi nyata antara perlakuan ketinggian tempat dengan aplikasi boron terhadap pengamatan hasil yaitu pada parameter bobot 100. Selain itu, aplikasi boron di dataran tinggi 1.650 mdpl dan dataran medium 700 mdpl menunjukkan pengaruh nyata terhadap pengamatan fase generatif dan hasil  pada taraf konsentrasi 0,49 mM dan 1 mM.

Downloads

Published

2017-09-22

Issue

Section

Articles