PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI [Glycine max (L.) Merr.] DENGAN VARIASI TINGKAT PEMBERIAN AIR

Authors

  • Veby Anggrainy Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Anna Satyana Karyawati Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Syukur Makmur Sitompul Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Keywords:

Kedelai, Cekaman Air, Pemberian Air, Kapasitas Lapang

Abstract

Tanaman kedelai yang umumnya ditanam tanpa pengairan pada akhir musim penghujan setelah padi sering mengalami kekurangan air khususnya pada masa reproduktif. Suatu penelitian dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dengan tingkat penyediaan air yang berbeda pada masa vegetatif dan reproduktif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai bulan Januari 2016 di rumah kaca kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kabupaten Malang. Perlakuan terdiri dari Fase vegetatif - generatif 100% KL (K0), Fase vegetatif - generatif 75 % KL (K1), Fase vegetatif - generatif 50% KL (K2), Fase vegetatiftif 100 % - Fase generatif 75 % KL (K3), Fase vegetatif 100 % - Fase generatif 50 % KL (K4), Fase vegetatif 75 % - Fase generatif 100 % KL (K5), Fase vegetatif 50% - Fase generatif 100% KL (K6) yang ditempatkan dalam rumah kaca berdasarkan Rancangan Acak Kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekurangan air pada fase generatif lebih mempengaruhi penurunan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai daripada kekurangan air pada fase vegetatif. Perlakuan pemberian air pada fase vegetatif 100% KL - generatif 50% KL (K4) menyebabkan penurunan pada hasil dengan presentase sebesar 56% untuk jumlah polong per tanaman, 63% untuk bobot polong per tanaman, 40% untuk jumlah biji per tanaman dan 58% untuk bobot 100 biji.

Downloads

Published

2018-07-17

Issue

Section

Articles