OPTIMALISASI WAKTU PEMBERIAN MULSA JERAMI PADA 2 VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA MUSIM PENGHUJAN

Authors

  • Galih Purwanto Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Eko Widaryanto Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Karuniawan Puji Wicaksono Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Bawang Merah, Musim Penghujan, Mulsa Jerami, Varietas

Abstract

Teknik modifikasi iklim mikro dapat dilakukan dengan menggunakan mulsa. Aplikasi mulsa merupakan salah satu upaya menekan pertumbuhan gulma, memodifikasi keseimbangan air, suhu dan kelembaban tanah serta menciptakan kondisi yang sesuai bagi tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik (Fithriadi, 2000). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juni 2015 di  Desa Siman, Kepung, Kediri, Jawa Timur. Bahan yang digunakan adalah bibit bawang merah varietas Thailand dan Bauji, jerami padi, pupuk kandang 20 t ha-1, NPK 73 kg ha-1 dan pupuk untuk kocor NPK 65,5 kg ha-1, KNO3 8,2 kg ha-1, DGW 2,7 kg ha-1 dan air. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 2 faktor yaitu waktu penggunaan mulsa jerami dan varietas bawang merah. Perlakuan tersebut diulang tiga kali dan terdiri dari  8 tanaman sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara varietas bawang merah dengan pemberian mulsa jerami pada berat umbi ha-1. Pengamatan jumlah daun, jumlah anakan, bobot basah dan kering umbi rumpun-1, bobot basah dan kering umbi ha-1 menunjukkan hasil yang lebih tinggi pada pemberian mulsa jerami 10 hst (D1) dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Sedangkan penggunaan varietas Thailand dan Bauji tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, bobot basah dan kering umbi rumpun-1 dapat dikarenakan sifat dan karakter varietas tersebut yang merupakan varietas lokal unggul dan non-lokal unggul.

Downloads

Published

2019-01-16

Issue

Section

Articles