ETNOBOTANI EDELWEIS (Anaphalis spp.) DI DESA NGADAS, TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU
Keywords:
Edelweis, Etnobotani, Desa Ngadas, KonservasiAbstract
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu taman nasional yang menyimpan plasma nutfahkhas dataran tinggi salah satunya yaitu Edelweis (Anaphalis spp.), selain manfaat ekologi Edelweis juga memiliki manfaat akan keberlangsungan budaya Tengger. Masyarakat Tengger adalah kelompok masyarakat yang bertempat tinggal di dataran tinggi Tengger atau Desa Enclave Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan juga Desa-desa sekitar Taman Nasional. Masyarakat Tengger memiliki budaya mengenai pemanfaatan Edelweis sebagai salah satu tumbuhan wajib dalam sesaji untuk ritual adat, dan sedikit banyak pemanfaatan Edelweis dapat mempengaruhi populasi hidup di habitat aslinya. Penelitian dilaksanakan pada bulan April -Mei 2016. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Metode penelitian ini bersifat diskriptif kuantitatif dengan pengambilan data persebaran menggunakan beltd transekdan hasil wawancara menggunakan metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya edelweis (Anaphalis spp.) di Desa Ngadas digunakan sebagai sesaji pada setiap ritual adat, spesies edelweis yang dimanfaatkan bunganya merupakan Anaphalis longifolia dan Anaphalis javanica yang oleh masyarakat tengger disebut dengan Tana Layu. Edelweis di sekitar desa ngadas dapat di temukan di ketinggian 1500-2200 mdpl yang didominasi spesies Anaphalis longifolia dan Anaphalis javanicadengan tipe persebaran masing-masing spesies yang ditemukan adalah mengelompok.Downloads
Published
2019-01-31
Issue
Section
Articles
License
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.