PEMANFAATAN MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULA DAN PUPUK HIJAU “PAITAN” UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt)

Authors

  • Danang Arinofa Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Sudiarso Sudiarso Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Hasil, Jagung Manis, Mikoriza, Pertumbuhan Pupuk Paitan

Abstract

Pengembangan jagung manis di Indonesia mempunyai prospek yang cukup baik. Salah satu kendala dalam budidaya jagung manis yaitu sistem pemupukan, dimana jagung manis merupakan tanaman yang memerlukan lebih banyak unsur hara daripada jagung biasa. Penambahan bahan organik pada lahan diharapkan mampu menyuplai hara tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan di Desa Gadungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Penelitian dilaksanakan bulan Juni hingga Agustus 2016. Rancangan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial terdiri dari 2 perlakuan yaitu pupuk paitan dan mikoriza.P0 : Tanpa pupuk paitan, P1 : pupuk paitan 10 ton/ha, P2 : pupuk paitan 15 ton/ha. M0 : Tanpa mikoriza, M1 : mikoriza 2,5 g/tanaman, M2 :mikoriza 5 g/tanaman, M3 : mikoriza 7,5 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamatan hasil tanaman terjadi interaksi pada bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, dan hasil panen per hektar. Pemberian pupuk paitan 15 ton/ha dengan 5 gram/tanaman dan pupuk paitan 15 ton/ha dengan 7,5 mikoriza gram/tanaman memberikan hasil panen per hektar terbaik.Pupuk paitan 10 ton/ha dan pupuk paitan 15 ton/ha memberikan pengaruh lebih baik daripada pupuk paitan 0 ton/ha. Pemberian mikoriza 2,5 gram/tanaman, 5 gram/tanaman dan 7,5 gram/tanaman memberikan diameter tongkol lebih baik daripada mikoriza 0 gram/tanaman.

Downloads

Published

2019-04-10

Issue

Section

Articles