Studi Waktu Persilangan Terhadap Hasil dan Kemampuan Silang Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Putih (Hylocereus undatus)

Authors

  • Harun Pratama Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Noer Rahmi Ardiarini Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Buah Naga, Persilangan, Viabilitas Polen, Waktu Penyerbukan

Abstract

Tanaman buah naga (Hylocereus polyrhizus) ialah tanaman tahunan yang dimanfaatkan buahnya. Hingga kini ada 4 jenis tanaman buah naga yang memiliki prospek baik, yakni buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga supermerah (Hylocereus costaricensis), dan buah naga kulit kuning (Selenicereus megalanthus) (Kristanto, 2014). Agar proses penyerbukan berjalan lancar dengan hasil optimal, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sistem penyilangan variasi jenis kelamin, reseptimatis stigma individu bunga, vektor yang berperan dalam penyerbukan, pengaruh cuaca. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2016 di Desa Bululawang, Malang, Jawa Timur. Kecamatan Bululawang berada pada ketinggian 500 mdpl. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan persentase kemampuan silang tertinggi yaitu 100% terdapat pada persilangan antara Hylocereus polyrhizus dan Hylocereus undatus pada jam 00:00 WIB. Berdasarkan hasil penelitian, waktu penyerbukan buah naga yang sesuai antara pukul 23:00 WIB – 02:00 WIB diikuti dengan faktor-faktor pendukung dengan tidak adanya buah yang gugur sampai panen, bentuk buah yang bulat, rata-rata berat buah yang terbesar yaitu 486,4 g, rata-rata panjang dan diameter yang terbaik yaitu 13,96 cm dan 13,38 cm, serta kadar gula yang tertinggi yaitu 12%brix.

Downloads

Published

2019-05-22

Issue

Section

Articles