Pengaruh Posisi Kemiringan Media dan Jenis Media pada Sistem Vertikultur Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada Merah (Lactuca sativa var. Crispa)

Authors

  • Dianita Risky Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Medha Baskara Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Ariffin Ariffin Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Kemiringan Media, Media Tanam, Selada Merah, Vertikultur

Abstract

Tanaman Selada (Lactuca sativa var. Crispa) merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah dingin maupun tropis. Selada memiliki daun yang bergerigi dan berombak, berwarna hijau segar dan ada juga yang berwarna merah (Subandi,2015). Budidaya vertikultur dengan menggunakan model karpet yang di pasang pada dinding memiliki kelemahan dari segi penerimaan cahaya, untuk menambah cahaya yang jatuh ke permukaan wadah tanam maka perlu upaya untuk memiringkan wadah tanam semi horizontal dengan posisi kemiringan media 15Ëš sampai 30Ëš. Kemiringan ini dari segi penerimaan cahaya ini lebih baik tetapi dari segi irigasi ada aliran air yang terbuang saat penyiraman dibanding dengan posisi kemiringan yang tegak lurus. Untuk mengurangi infiltrasi atau Run off maka di tambah jumlah komposisi dari media tanam yaitu kompos untuk memegang air. Oleh karena itu di perlukan penelitian tentang pengaruh posisi kemiringan media dan jenis media dengan sistem vertikultur terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah (Lactuca sativa var. Crispa). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Bibit Tunggulwulung milik Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Malang Kecamatan Lowokwaru, Jawa Timur pada bulan Februari-Maret 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) atau split splot design. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan interaksi Posisi Kemiringan Media 15Ëš dengan media tanam cocopeat, arang sekam dan kompos 1:1:1 memberikan hasil yang berbeda nyata pada tanaman selada merah terhadap semua parameter pertumbuhan dan parameter panen yaitu panjang tanaman, jumlah daun pada umur pengamatan 35 hingga 42 hst. Pada parameter panen umur pengamatan 42 hst yaitu luas daun, bobot segar tanaman dan bobot segar konsumsi.

Downloads

Published

2019-07-11

Issue

Section

Articles