Pengaruh Populasi dan Teknik Penyemaian Benih Tss terhadap Pertumbuhan dan Hasil Benih Umbi Bawang Merah (Allium cepa L.)

Authors

  • Juli Pernando Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Damanhuri Damanhuri Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Persemaian, Teknik Semai, Populasi, True Shallot Seed

Abstract

Budidaya bawang merah dari TSS (perbanyakan generatif) memiliki banyak keuntungan dibandingkan menggunakan umbi (perbanyakan vegetative), namun kelebihan TSS memiliki kendala yakni perlu persemaian benih terlebih dahulu. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh teknik semai dan populasi benih TSS terhadap pertumbuhan dan hasil bibit bawang merah. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April - bulan Oktober 2017 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Jatimulyo, Malang. Penelitian ini meng-gunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari 2 faktor yaitu faktor 1: teknik persemaian dengan 2 taraf yakni P1: sebar P2: alur, dan faktor 2: jumlah benih dengan 3 taraf S1:4 gram/m2, S2:5 gram/m2, S3: 6 gram/m2 dengan empat ulangan. Hasil penelitian, interaksi antara perlakuan teknik semai alur dan populasi benih 4 gram/m2 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter umbi, dan bobot segar pada saat di persemaian. Pada saat dilapang perlakuan populasi 4gram per meter dengan cara alur memiliki nilai tertinggi dan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter dan bobot segar lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain. Perlakuan teknik semai alur nyata terhadap jumlah umbi, bobot kering sampel, bobot segar per plot  dan bobot kering per plot. Perlakuan populasi 4 gram nyata terhadap rerata jumlah daun , jumlah umbi, bobot kering sampel dan berbeda nyata dengan perlakuan populasi 5 dan 6 gram.

Downloads

Published

2019-11-26

Issue

Section

Articles