Pertumbuhan Kultur Meristem Mahkota Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) pada Media Murashige Skoog (Ms) dengan Penambahan Ekstrak Jagung (Zea Mays (L.) dan Naphthalene Acetic Acid (Naa)

Authors

  • Desy Desy Universitas Tanjungpura
  • Elvi Rusmiyanto niversitas Tanjungpura
  • Mukarlina Mukarlina Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2023.011.05.03

Keywords:

kultur meristem, mahkota nanas, ekstrak jagung, NAA

Abstract

Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan salah satu jenis buah-buahan holtikultura yang berpotensi untuk dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi baik di Kalimantan Barat. Perbanyakan tanaman nanas dapat dilakukan secara in vitro melalui kultur meristem mahkota nanas dengan menumbuhkan eksplan pada media Murashige Skoog dengan penambahan ekstrak biji jagung dan Naphthalene Acetic Acid (NAA). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji jagung dan NAA terhadap pertumbuhan kultur meristem mahkota nanas. Penelitian dilaksanakan bulan September 2019 hingga April 2020 di Laboratorium Kultur Jaringan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Tanjungpura. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama ekstrak biji jagung konsentrasi 0% (J1), 10% (J2), dan 15% (J3) ; faktor kedua NAA konsentrasi  0M (N1), 5x10-8 M (N2), dan 10-7 M (N3) . Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi NAA dan ekstrak biji jagung berpengaruh nyata terhadap waktu muncul tunas (hari), jumlah tunas (tunas), jumlah daun (helai) dan tinggi planlet (cm). Perlakuan 10-7 M NAA+15% ekstrak biji jagung (N1J2) menghasilkan pertumbuhan terbaik dengan waktu muncul tunas 8,6 hari dan jumlah tunas 7 buah tunas.

References

Damiska, S, Wulandari, RS & Darwati, H, 2015, Penambahan ragi dan ekstrak biji jagung terhadap pertumbuhan tunas manggis secara in vitro, Jurnal Hutan Lestari, vol. 3, no. 1, hal.35-42

Febriyanti, NL, Kayika, MR, Defiani&Astarini, IA, 2017, Induksi Pertumbuhan Tunas dari Eksplan Anggrek (Dendrobium heterocarpum L), dengan Pemberian Hormon Zeatin dan NAA, Jurnal Metamorfosa, vol.IV, no. 3, hal. 34-47.

Gunawan, L, W, 1988, Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan, Jakarta, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kasutjianingati, R. Poerwanto, N. Khumaida, D. Efendi, 2010, Kemampuan Pecah Tunas dan Kemampuan Berbiak Mother Plant Pisang Rajabulu (AAB) dan Pisang Tanduk (AAB) dalam Medium Inisiasi in vitro, Agriplu.

Lestari, EG, 2011, Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Perbanyakan Tanaman melalui Kultur Jaringan, Jurnal AgroBiogen, vol. 7 ,hal. 63-68.

Rupina, P, Mukarlina, & Riza L, 2015, Kultur Meristem Mahkota Nanas (Anana comosus (L.) dengan Penambahan Ekstrak Tauge dan Benzyl Amino Purin (BAP), Jurnal Protobiont, vol. 4, ho. 3, hal. 31-35.

Satria, B, Dwipa & Jamsari, 1999, Regenerasi Kalus Manggis (Garcinia Mangostana L.) Melalui Kultur In Vitro, Jurnal Stigma, vol. 7, no. 1, hal. 56-60.

Sitohang N, 2006, Multiplikasi Propagula Pisang Barangan Musa paradisiaca L. dari Berbagai Jumlah Tunas, dalam Media MS yang diberi BAP pada Berbagai Konsentrasi. Jurnal

Penelitian Bidang Ilmu Pertanian. vol.4, no.1, hal. 19-25.

Yusnita, 2003. Kultur Jaringan Cara Memperbanyak Tanaman secara Efisien. Agromedia Pustaka. Jakarta

Zulkarnain, 2009, Kultur Jaringan Tanaman, Solusi Perbanyakan Tanaman Budidaya, Bumi Angkasa, Jakarta.

Downloads

Published

2023-06-13

Issue

Section

Articles