KERAGAMAN JENIS SALAK BANGKALAN {Salacca Zalacca (Gaertner) Voss} MENGGUNAKAN PENANDA MORFOLOGI DAN ANALISIS ISOZIM

Authors

  • Yuliamita Ariestin Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Kuswanto Kuswanto Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Sumeru Ashari Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Abstract

Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi cukup besar dalam sektor pertanian khususnya salak. Keragaman tanaman salak yang ada di Kabupaten Bangkalan perlu diidentifikasi untuk melihat sifat dan keragaman genetik. Untuk tujuan pemuliaan tanaman salak, telah dilakukan penelitian identifikasi tanaman pada bulan Februari sampai bulan Maret 2014. Berdasarkan hasil survey dan wawancara dengan petani telah ditemukan enam jenis tanaman salak antara lain salak Apel, Bunter, Cocor, Kerbau, Penjalin, dan Senase. Jenis-jenis salak tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode morfologi dan isozim. Pengamatan morfologi kualitatif berdasarkan Radford (1986) dan Departemen  Pertanian  Rebuplik  Indonesia (2006), sedangkan analisis isozim menggunakan metode Wendel dan Weeden (1989) dan beberapa modifikasi menurut prosedur Fajriani (2008). Pengamatan morfologi dilakukan di Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan dan analisis isozim di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) Universitas Brawijaya Malang. Analisis isozim mengunakan enzim esterase dan peroksidase. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil dari 2 metode yang digunakan.  Berdasarkan karakter morfologi, salak Bangkalan memiliki jarak genetik sebesar 18-25%, sedangkan analisis isozim menghasilkan jarak genetik yang lebih longgar, yaitu 0-70%. Dua jenis enzim yang digunakan juga menunjukkan hasil yang berbeda. Enzim Esterase mempunyai pola pita yang sama. Sedangkan enzim Peroksidase menunjukkan keragaman. Berdasarkan enzim Peroksidase terdapat 3 variasi pola pita. Pola pita I adalah Apel, Bunter, dan Cocor, pola pita ke-II adalah Kerbau dan Senase dan pola pita ke-III adalah Penjalin. Keragaman genetik kultivar-kultivar salak tersebut sesuai dengan sifat salak Bangkalan yang menyerbuk silang sehingga keturunannya akan berbeda satu sama lain.

Kata kunci : Salak Bangkalan, Salacca Zalacca (Gaertner) Voss, Morfologi kualitatif, Analisis Isozim.

Downloads

Published

2015-02-23

Issue

Section

Articles