Evaluasi Kesehatan Pohon Tepi Jalan di Kawasan Stadion Gajayana Di Kota Malang

Authors

  • Fadlian Agung Dharmawan Universitas Brawijaya
  • Medha Baskara Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2023.011.10.05

Keywords:

Bouwplan, Forest Health Monitoring, Physical Condition of Roadside, Tree Roadside Tree Health

Abstract

Kota Malang memiliki 8 tahap perencanaan kota yang dinamakan Bouwplan I hingga VIII yang memiliki tujuan utama dari perluasan ini yaitu pengendalian bentuk kota yang diakibatkan dari pertambahan penduduk serta kemajuan ekonomi. Kota Malang sendiri kerap ditimpa cuaca yang tidak menentu dan musim hujan dengan angin kencang yang memicu banyak pohon yang tumbang yang dapat menimbulkan korban jiwa. Penelitian ini dilaksanakan disekitar kawasan Stadion Gajayana di Kota Malang Tujuan dari penelitian ini mengidentifikasi sebaran jenis pohon dan mengidentifikasi tingkat kesehatan pohon tepi jalan di kawasan Stadion Gajayana di Kota Malang. Metode yang digunakan yaitu sensus dan dianalisis menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM). Berdasarkan hasil penelitian kelas jalan kolektor sekunder memiliki populasi tertinggi yaitu sebanyak 621 pohon yang didominasi oleh spesies palem raja (Roystonea regia). Kelas jalan lokal sekunder memiliki indeks keanekaragaman pada Jalan Taman Slamet menunjukan hasil yang tertinggi yaitu dengan nilai sebesar 2,34 dan kelimpahan dengan nilai kelimpahan sebesar 42,22%. Kemerataan vegetasi tertinggi terdapat pada Jalan Arjuno dan Jalan Widodaren yang memiliki kelas jalan lokal sekunder dengan nilai sebesar 0,85. Kondisi kesehatan pohon tepi jalan tertinggi dengan kondisi sakit ringan sebesar 41% didomiasi pada kelas jalan kolektor sekunder. Lokasi kerusakan didominasi pada batang bagian bawah dengan persentase sebesar 82,19% dan jenis kerusakan terbanyak yaitu lain-lain (vandalisme dan rayap) dengan persentase sebesar 52,54% yang didominasi pada kelas jalan kolektor sekunder.

References

Akrofi, A.Y. 2016. Phytophthora stem canker of cocoa. Plantwise. https://plantwiseplusknowledgebank.org/doi/10.1079/PWKB.20167800962

Arwanda, E.R., Safe’I, R., Kaskoyo, H., dan Herwanti, S. 2021. Identifikasi kerusakan pohon pada Hutan Tanaman Rakyat PIL, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Agro Bali: Agricultural Journal 4(3): 351–361. https://doi.org/10.37637/ab.v4i3.746.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang. 2020. Statistik Daerah Kota Malang Tahun 2020. Malang: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang. https://malangkota.bps.go.id/publication/2020/04/27/f12dca597c93015fa19920ab/kota-malang-dalam-angka-2020.html.

BPBD Kota Malang. 2019. Antisipasi pohon tumbang dan kenali 6 jenis pohon ini. https://bpbd.malangkota.go.id/2019/10/21/antisipasi-pohon-tumbang-kenali-6-jenis-pohon-ini/.

Carpenter, P. L., T. D. Walker and F. O. Lanphear. 1975. Plants in The Landscape. W. H. Freeman Co., San Francisco. 481p.

Carpenter, P.L. dan Walker, T.D. 1998. Plants in The Landscape . USA: Waveland Press, Inc. 401p.

Dinas Pertamanan. 2006. Laporan final pembangunan sistem informasi manajemen rth taman dan jalur hijau. Dinas Pertamanan. Jakarta. doi:10.31227/osf.io/dqv8g.

Doudi, M., Rasnovi, S., dan Dahlan. 2020. Keanekaragaman vegetasi di kawasan geotermal Gunung Seulawah Agam Kabupaten Aceh Besar. Banda Aceh. Prosiding Seminar Nasional Biotik 8(1) :56-60. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/PBiotik/article/view/9445.

Hakim, R. 2003. Komponen perancangan arsitektur Lansekap. Jakarta : Bumi Aksara.

Handinoto. 1996. Perkembangan Kota Malang pada jaman kolonial (1914-1940). Staf Pengajar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Arsitektur, Universitas Kristen Petra Surabaya. http://books.google.com/books?id=4P3VAAAAMAAJ.

Haris, R., Clark, J., dan Matheny N. 2004. Arboriculture: integrated management of landscape trees, shrubs, and vines. New jersey: Prentice Hall. https://doi.org/10.21273/HORTTECH.14.3.0457.

Irwanto. 2006. Penilaian kesehatan hutan tegakan jati (Tectona grandis) dan eucalyptus (Eucalyptus pelita) pada Kawasan Hutan Wanagama I. Pascasarjana: Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. https://naturehealthy.webs.com/kesehatan_hutan.pdf.

Ismaini, L., Lailati, M., dan Rustandi, S. D. 2015. Analisis komposisi dan keanekaragaman tumbuhan di Gunung Dempo, Sumatera Selatan. In Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas Indonesia. 1 (6) : 13-18. https://smujo.id/psnmbi/issue/view/356.

Lase, J. 2003. Pengaruh lingkungan keluarga dan sekolah terhadap vandalisme siswa. Jakarta: Program Pasca Sarjana FKIP Universitas Indonesia. digilib.ui.ac.id/detail?id=79547&lokasi=lokal.

Magurran, A.E. 1988. Ecological diversity and its measurement. Chapman and Hall: USA. https://doi.org/10.1007/978-94-015-7358-0

Nahlunnisa, H., Zuhud, E., dan Santosa, Y. 2016. Keanekaragaman spesies tumbuhan di areal nilai konservasi tinggi (nkt) perkebunan kelapa sawit Provinsi Riau. Media Konservasi. 21 (1): 91-98. DOI:https://doi.org/10.29244/medkon.21.1.91-98.

Nurlaelih, E. E., M. Baskara, dan N. Azizah. 2007. Penilaian terhadap kondisi fisik pohon tepi jalan (studi kasus: Jalan Utama Kota Malang). Jurnal Agrivita 29 (1): 89-96. http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/download/642/649.

Odum, E.P., 1993. Dasar-dasar ekologi. Terjemahan T. Samingan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Safe’i, R., Hardjanto., Supriyanto., dan L. Sundawati. 2015. Pengembangan metode penilaian kesehatan hutan rakyat sengon. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 12(3): 175-178. https://doi.org/10.20886/jpht.2015.12.3.175-187.

Vitasari, D. dan Nizar, N. 2010. Evaluasi tata hijau jalan pada tiga kawasan pemukiman berskala besar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jurnal Lanskap Indonesia. 2(1): 15-22. https://doi.org/10.29244/jli.2010.2.1.%25p.

Wahyuningsih, E., Faridah, E., Budiadi, dan Syahbudin, A. 2019. Komposisi dan keanekaragaman tumbuhan pada habitat ketak (Lygodium circinatum (BURM.(SW.) di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. Jurnal Hutan Tropis 7(1): 92-105. http://dx.doi.org/10.20527/jht.v7i1.7285.

Downloads

Published

2023-10-31

Issue

Section

Articles