Respon Gulma Terhadap Aplikasi Herbisida Berbahan Aktif Paraquat & Glifosat pada Pertanaman Jeruk Manis (Citrus sinensis)

Authors

  • Ainnayya Deva Susanto Brawijaya University
  • Kartika Yurlisa Universitas Brawijaya
  • Husni Thamrin Sebayang Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2023.011.07.06

Abstract

Jeruk manis merupakan salah satu tanaman hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi dan permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahun.  Namun produksi buah jeruk manis mengalami penurunan pada periode 2020.  Salah satu penyebab produksi jeruk yang rendah yaitu teknologi budidaya yang belum sesuai, yakni petani belum melakukan pengendalian gulma dengan tepat.  Aplikasi herbisida merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan gulma terutama pada sektor perkebunan. Aplikasi dosis yang tepat dapat mematikan gulma sasaran, namun dosis yang terlalu tinggi dapat merusak tanaman budidaya dan mencemari lingkungan.  Penelitian ini bertujuan untuk menguji jenis dan dosis herbisida yang efektif terhadap gulma di pertanaman jeruk manis. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2022 di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan dosis herbisida dengan total 7 perlakuan yang diulang 4 kali, yaitu Penyiangan manual, Paraquat ¾ dosis rekomendasi (225 g b.a. ha-1), Paraquat dosis rekomendasi (300 g b.a.. ha-1), Paraquat 1¼ dosis rekomendasi (375 g b.a. ha-1), Glifosat ¾ dosis rekomendasi (801 g b.a. ha-1), Glifosat dosis rekomendasi (1068 g b.a. ha-1), Glifosat 1¼ dosis rekomendasi (1335 g b.a. ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi herbisida glifosat dosis 1335 g b.a. ha-1 merupakan dosis terbaik dan mampu menekan pertumbuhan gulma total, gulma berdaun lebar, gulma berdaun sempit, dan gulma teki. Herbisida paraquat dan glifosat dengan berbagai dosis tidak menyebabkan gejala fitotoksisitas pada tanaman jeruk manis.

References

Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. 2019. Statistik Daerah Kabupaten Malang. Online. https://malangkab.bps.go.id/statictable/2018/10/29/733/produksi-buah-buahan-menurut-jenis-dan-kecamatan-di-kabupaten-malang-kw-2018--2019.html diakses pada 11 Desember 2022.

Darmayanti, A. S., D. Rokhmatin, dan R. Marsono. 2019. Studi sebaran tumbuhan gulma invasif berbiji di balai konservasi tumbuhan kebun raya Purwodadi - LIPI. Pros. Seminar Nasional Biologi. 3 : 187–194. http://lipi.go.id/publikasi/studi-sebaran-tumbuhan-gulma-invasif-berbiji-di-balai-konservasi-tumbuhan-kebun-raya-purwodadi-%E2%80%93-lipi/33475

Faber, B., O. Daugovish, J. D. Soto, A. Howell, and T. Bean. 2017. Citrus weed control with indaziflam and rimsulfuron herbicides. Capca Adviser. p. 44–50).

Fuadi, T. R., dan K. P. Wicaksono. 2018. Aplikasi herbisida berbahan aktif atrazin dan mesotrion terhadap pengendalian gulma dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays L. saccharata) varietas bonanza. J. Prod. Tan. 6(5) : 767–774. http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/view/707/731

Hasibuan, I. 2015. Aplikasi herbisida dosis rendah untuk pengendalian gulma pada pola penanaman segi empat. J. Agroqua. 13(1) : 22–26. https://www.researchgate.net/publication/346925404_APLIKASI_HERBISIDA_DOSIS_RENDAH_UNTUK_PENGENDALIAN_GULMA_PADA_POLA_PENANAMAN_SEGI_EMPAT

Lucito, W. C., A. T. Soejono, dan T. N. B. Santosa. 2017. Komposisi gulma pada arah kemiringan yang berbeda di perkebunan kelapa sawit. J. Agromast. 2(2) : 1–10. http://journal.instiperjogja.ac.id/index.php/JAI/article/view/350/0

Mukhlasin, W., A. T. Soejono, dan K. Budiharjo. 2016. Komunitas gulma pada berbagai cara pengendalian di kebun kelapa sawit di PT. Uni Primacom kecamatan Parenggean kabupaten kota Waringin Timur provinsi Kalimantan Tengah. J. Agronast. 4(6) : 29–46. http://journal.instiperjogja.ac.id/index.php/JAI/article/view/350/0

Oktavia, E., D. R. J. Sembodo, dan R. Evizal. 2014. Efikasi herbisida glifosat terhadap gulma umum pada perkebunan karet (Hevea barisiliensis Arg) yang sudah menghasilkan. J.

Agrotek Tropika. 2(3) : 382–387. https://doi.org/10.23960/jat.v2i3.2067

Pujisiswanto, H. 2012. Kajian daya racun cuka (asam asetat) terhadap pertumbuhan gulma pada persiapan lahan. J. Agrin. 16(1) : 40–48. https://jurnalagrin.net/index.php/agrin/article/view/126

Sari, V. I. 2020. Perbedaan perubahan kondisi gulma rumput pahit (Axonopus compressus) pada aplikasi herbisida sistemik dan kontak. J. Citra Widya Edukasi. 12(1) : 57–62. http://journal.cwe.ac.id/index.php/jurnal_citrawidyaedukasi/article/view/229/207

Singh, S. P., S. Rawal, V. K. Dua, and S. K. Sharma. 2017. Weed Control Efficiency of Herbicide Sulfosulfuron in Potato Crop. J. of Potato. 44(2) : 110–116.

Sitohang, D., dan S. Y. Tyasmoro. 2019. Uji efikasi berbagai jenis herbisida terhadap gulma pada budidaya kakao (Theobroma cacao L.) tanaman belum menghasilkan. J. Prod. Tan. 7(12) : 2245–2252. http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/view/1296

Sumekar, Y., D. Riswandi, D. Widayat, and U. Umiyati. 2021. The effect of paraquat dichloride herbicide for weed control in immature oil palm plantations. J. of Multidisciplinary Research and Growth Evaluation. 2(1): 248–251. www.allmultidisciplinaryjournal.com

Utomo, D. W. S., A. Nugroho, dan H. T. Sebayang. 2014. Pengaruh aplikasi herbisida pra tanam cuka (C2H4O2), glifosat dan paraquat pada gulma tanaman kedelai (Glycine max L.) . J. Prod. Tan. 2(3) : 213–220. http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/view/99

Downloads

Published

2023-07-31

Issue

Section

Articles