Pengaruh Dosis Pupuk Organik Kotoran Kambing terhadap Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.)

Authors

  • Erika Meidina Program Studi Teknik Produksi Benih Jurusan Produksi Pertanian Politeknik Negeri Jember
  • Suwardi Program Studi Teknik Produksi Benih Jurusan Produksi Pertanian Politeknik Negeri Jembr

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2024.012.03.03

Keywords:

Goat Manure, Organic Fertilizer, Soybean, Varieties, Kedelai; Kotoran Kambing; Pupuk Organik; Varietas

Abstract

Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu komoditas pertanian yang digunakan sebagai sumber protein nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi dosis pupuk organik kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa varietas kedelai. Penelitian dilaksanakan periode bulan Agustus hingga Desember 2022 di UD. Sertanio Desa Turus, Singojuruh, Banyuwangi. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama yaitu dosis pupuk organik kotoran kambing yang terdiri dari 2 ton/ha (D1), 4 ton/ha (D2), 6 ton/ha (D3). Faktor kedua yaitu beberapa varietas yang terdiri dari Grobogan (V1), Gepak Kuning (V2), Dena 1 (V3). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan ANOVA, dan dilanjutkan menggunakan uji DMRT 5%, jika menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara dosis pupuk organik kotoran kambing 4 ton/ha dan varietas gepak kuning pada jumlah polong pertanaman 108,62 polong, jumlah biji per tanaman 216,38 butir, dan produksi per hektar 2,45 ton/ha.

References

Adisarwanto, T., 2013. Budidaya Kedelai Tropika. Penebar Swadaya, Jakarta.

Arifin, Z. 2011. Deskripsi Sifat Agronomi Berdasarkan Seleksi Genotipe Tanaman Kedelai Dengan Metode Multivariant. Agromix, 1(1):63-93.

Atman. 2020. Peran Pupuk Kandang Dalam Meningkatkan Kesuburan Tanah dan Produktivitas Tanaman. Jurnal Sains Agro, 5(April).

Balitkabi. 2022. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang; Agro inovasi. [31 Januari 2023].

Dewi, W. 2016. Respon Dosis Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Varietas Hibrida. J. Viabel Pertanian. 10 (2) : 11-29.

Firmansyah, I,. M. Syakir dan Lukman. 2017. Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk N, P Dan K Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung (Solanum melonngena L.) Hortikultura, 27(1): 69-78.

Hakim, L. 2012. Komponen Hasil dan Karakter Morfologi Penentu Hasil Kedelai. J. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 31(3).

Hikmawati, M. 2015. Pengaruh Dosis Pupuk dan Penyiangan terhadap Produksi Kedelai (Glycine max L. Merrill). J. Media Soerjo.16 (1) : 158-180.

Jumrawati. 2008. Efektifitas Inokulasi Rhizobium sp. Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai pada Tanah Jenuh Air. Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah.

Jusniati. 2013. Pertumbuhan dan Hasil Varietas Kedelai (Glycine max L.) di Lahan Gambut Pada Berbagai Tingkat Naungan. Fakultas Pertanian, Universitas Tamansiswa, Pasaman.

Latuamury, N. 2015. Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.). J. Agroforestri. 10 (2) : 210-216.

La Hambui dan Benang P. 2007. Uji Adaptasi Beberapa Varietas Kedelai Pada Tanah Alluvial Sebagai Upaya Optimalisasi Lahan Kering. STPP Manokwari Irian Jaya Jaya Pura.

Marjilianti, W. 2008. Pengaruh Jarak Tanam Dan Pemberian Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertubuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica campestris x Brassica napus). Primordia 4 (1):1-14.

Marliah, A., Hidayat, T., & Husna, N. 2012. Pengaruh Varietas Dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Kedelai [Glycine Max (L.) Merrill]. Jurnal Agrista Unsyiah, 16(1), 22-28.

Marsono dan Sigit P. 2005. Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Musnawar, E.I. 2007. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.

Pratama, H. W. Baskara, M,. & Guritno, B. 2014. Pengaruh Ukuran Biji Dan Kedalaman Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Jurnal Produksi Tanaman, 2(7), 576-582.

Samekto, R. 2008. Pemupukan. PT Citra Aji Pratama. Yogyakarta.

Samekto. R, 2016. Pupuk Kandang. PT Citra Aji Pratama. Yogyakarta.

Sari, D. A., E. Ratnasari dan H. Fitrihidajati. 2015. Limbah Ternak Kambing Etawa Sebagai Bahan Pupuk Organik Cair untuk Budidaya Baby Corn. J. LenteraBio.4(2):143–149.

Sjamsijah, N., N. Varisa dan Suwardi. 2018. Uji Daya Hasil Beberapa Genotipe Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Produksi Tinggi Dan Umur Genjah Generasi F6. Jurnal Agriprima, 2(2):106-116

Supartha, I. N. Y., G. Wijana dan G. M. Adnyana. 2012. Aplikasi jenis pupuk organik pada tanaman padi sistem pertanian organik. E-J Agroekoteknologi Tropika. 1 (2) : 98-106.

Suprapto. 2002. Bertanam Kedelai. Penebar swadaya. Jakarta. 74 hal.

Widowati, S. dan Djoko S. Damardjati. 2001. Menggali Sumberdaya Pangan Lokal dan Peran Teknologi Pangan Dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional. Majalah Pangan No. 36/X/Januari 2001; Hal. 3-11 (Jakarta: Puslitbang Bulog, 2001).

Wirnas, D., Trikoesoemaningtyas. S.H. Sutjahjo, D. Sopandie.,W.R. Rohaeni., S. Marwiyah danSumiati, 2012. Keragaman Karakter Komponen Hasil dan Hasil pada Genotipe KedelaiHitam. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Yono, D. 2008. Evaluasi Genotipe Kedelai F4 Pada Kondisi Cekaman Intensitas Cahaya Rendah. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Downloads

Published

2024-03-31

Issue

Section

Articles