Pengaruh Waktu Tanam dan Varietas Cabai Besar pada Tumpang Sari dengan Bawang Merah

Authors

  • anisah salman universitas brawijaya
  • Paramyta Nila permanasari Universitas Brawijaya
  • Eko Widaryanto Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2024.012.02.05

Keywords:

Allium cepa, ; Capsicum annuum, ; Tumpang sari, ; Waktu tanam

Abstract

Sistem tanam tumpang sari bawang merah dan cabai besar merupakan salah satu teknologi alternatif yang dapat dikembangkan. Bawang merah ditumpangsarikan dengan cabai besar untuk pengoptimalan lahan dan pemanfaatan ruang tumbuh. Sehingga pada saat panen, petani dapat memperoleh hasil yang menguntungkan dibandingkan penanaman secara monokultur. Penelitian dilaksanakan pada bulan September–Desember 2021 di Desa Tlonto Raja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan monokultur bawang merah (P0), monokultur cabai besar varietas Gada MK (P1), monokultur cabai besar varietas Baja MC F1 (P2), cabai besar varietas Gada MK dan bawang merah ditanam secara bersamaan (P3), cabai besar varietas Gada MK ditanam 15 HST setelah bawang merah (P4), cabai besar varietas Gada MK yang ditanam 30 HST setelah bawang merah (P5), cabai besar varietas Baja MC F1 dan bawang merah ditanam secara bersamaan (P6), cabai besar varietas Baja MC F1 ditanam 15 HST setelah bawang merah (P7), cabai besar varietas Baja MC F1 ditanam 30 HST setelah bawang merah (P8) dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cabai besar varietas Baja MC F1 yang ditanam 30 HST setelah bawang merah menghasilkan jumlah umbi, bobot basah dan bobot kering bawang merah tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya.

Downloads

Published

2024-02-28

Issue

Section

Articles