Pengaruh Ekstrak Kecambah dan Media Tanam terhadap Pertumbuhan Microgreens Alfalfa (Medicago sativa L.)

Authors

  • Febyna Hapsari Praemysta Universitas Brawijaya
  • Tatik Wardiyati Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2024.012.06.05

Abstract

Bercocok tanam di wilayah perkotaan sulit untuk dilaksanakan karena keterbatasan lahan. Upaya yang dapat dilakukan agar tetap melakukan budidaya tanaman seperti sayuran adalah ditanam dengan teknik microgreens. Microgreens adalah sayuran yang ditumbuhkan dan dipanen dalam waktu yang singkat dan mengandung nutrisi yang tinggi. Budidaya secara microgreens memerlukan zat pengatur tumbuh dan media tanam yang baik agar dapat menghasilkan kualitas microgreens yang baik. Salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan dengan teknik microgreens adalah alfalfa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2023 di Ruang Tumbuh Kelurahan Merjosari, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial yang disusun dengan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor yaitu Ekstrak Kecambah Kacang Hijau dan Media Tanam. Setiap faktor terdiri dari 3 taraf sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan dan diulang 3 kali dengan total terdapat 27 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara ekstrak kecambah dan media tanam pada tinggi tanaman microgreens alfalfa. Konsentrasi ekstrak kecambah 50 dan 100 g l-1 meningkatkan persentase perkecambahan, tinggi tanaman, panjang akar dan bobot segar microgreens alfalfa. Media tanam cocopeat meningkatkan persentase perkecambahan, tinggi tanaman, panjang akar dan bobot segar microgreens alfalfa.

References

Fitrahtunnisa., Sajimin, dan D. A. Selvia. 2015. perkecambahan in vitro dan mikropropagasi alfalfa (Medicago sativa L.) sebagai sumber klorofil. Jurnal Ilmu Pertanian. 7(2): 35-40.

Hendrawan, F. J. T. 2016. Analisis dampak alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan perumahan terhadap pendapatan petani dusun puncel desa deket wetan lamongan. Jurnal Pendidikan Ekonomi. 4(3): 1-9.

Hermanto, B. Suwignyo dan N. Umami. 2017. Kualitas kimia dan kandungan klorofil tanaman alfalfa (Medicago sativa L.) dengan lama penyinaran dan dosis dolomit yang berbeda pada tanah regosol. Buletin Peternakan. 41(1): 54-60.

Istomo, dan N. Valentino. 2012. Pengaruh perlakuan kombinasi media terhadap pertumbuhan anakan tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser). Jurnal Silvikultur Tropika. 3(2): 81-84.

Kaviani, B. 2015. Some useful information about micropropagation. Journal of Ornamental Plants. 5(1): 29-40.

Kyriacou, M. C., Y. Rouphael., F. Di Gioia., A. Kyratzis., F. Serio., M. Renna., S. De Pascale and P. Santamaria. 2016. Micro-scale vegetable production and the rise of microgreens. Trends in Food Science and Technology. 57A: 103–115.

Lawalata, I. J. 2011. Pemberian beberapa pemberian zpt terhadap regenerasi tanaman gloxinia (Siningia speciosa) dari eksplan batang dan daun secara in vitro. Journal of Experimental Life Science. 1(2): 83–87.

Purwanti, G., T. F. Manurung dan D. Herlina. 2014. Pengaruh auksin terhadap pertumbuhan bibit cabutan alam gaharu (Aquilaria malaccensis L.). Jurnal Hutan Lestari. 2(1): 6-12.

Reed, E., C. M. Ferreira., R. Bell., E. Brown and J. Zheng. 2018. Plant microbe and abiotic factors influencing salmonella survival and growth on alfalfa sprouts and swiss chard microgreens. Applied and Environmental Microbiology. 84: 1–11.

Singh, J. dan P.S. Basu. 2012. Non-nutritive bioactive compounds in pulses and their impact on human health: an overview. Food and Nutrition Sciences. 3(1): 1664-1672.

Xiao, Z., G. E. Lester, Y. Luo, Z. Xie dam Q. Wang. 2012. Assessment of vitamin and carotenoid concentrations of emerging food products: edible microgreens. Journal of Agricultur and Food Chemistry. 60: 7644–7651.

Downloads

Published

2024-06-30

Issue

Section

Articles