Pengaruh Aplikasi Rendaman Kulit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pakcoy

Authors

  • Rila Rahma Apriani Universitas Lambung Mangkurat
  • Nadiya Azhimah
  • Antar Sofyan

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2024.012.07.08

Keywords:

intensifikasi; hormone; zat pengatur tumbuh; pertanian berkelanjutan

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penggunaan bawang merah sebagai bahan masakan Indonesia menghasilkan limbah berupa kulit bawang merah yang jarang dimanfaatkan dan sering dibuang. Kandungan hormon auksin, giberelin dan sitokinin pada kulit bawang merah menjadikan bahan tersebut berpotensi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi dan konsentrasi rendaman kulit bawang merah yang paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil pakcoy. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat pada September hingga November 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi rendaman kulit bawang merah berpengaruh pada pertumbuhan pakcoy umur 21 HST dan 28 HST. Tidak ditemukan konsentrasi paling baik, karena konsentrasi rendaman kulit bawang merah 20%, 30%, dan 40% tidak menunjukkan perbedaan nyata. Rekomendasi aplikasi rendaman kulit bawang merah untuk mendukung pertumbuhan pakcoy adalah konsentrasi 20% diikuti dengan pemberian pupuk organik dengan dosis yang sesuai.

Downloads

Published

2024-07-31

Issue

Section

Articles