STUDI EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) PADA PERKECAMBAHAN KEDELAI (Glycine max)
Keywords:
Metabolit Sekunder, Temulawak, Bioherbisida, KedelaiAbstract
Ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) memiliki sifat alelopati yang berasal dari hasil senyawa metabolit sekunder. Senyawa metabolit tersebut menghambat pertumbuhan tanamanlain. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi ekstrak rimpang temulawak dan mendapatkan konsentrasi ekstrak rimpang temulawak yang tidak dapat menghambat perkecambahan kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2015 yang dilaksanakan di Laboratorium Sumberdaya Lingkungan menggunakan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Rancangan Acak Lengkap. Penelitian ini terdiri atas 6 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (konsentrasi 20%), P2 (konsentrasi 40%), P3 (konsentrasi 60%), P4 (konsentrasi 80%), P5 (konsentrasi 100%) dan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak rimpang temulawak mampu menghambat perkecambahan kedelai yang terlihat pada perlakuan konsentrasi 60%.Downloads
Published
2017-06-09
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2017 Latifah Diah Puspasari, Nur Azizah, Ellis Nihayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.