Induksi Poliploidi pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) dengan Pemberiaan Kolkisin
Keywords:
Bawang Merah, Induksi Poliploid, Kolkisin, UmbiAbstract
Bawang merah termasuk salah satu komoditas pertanian yang sangat terkenal di kalangan masyarakat sebagai bahan utama dalam bumbu hampir pada setiap masakan Indonesia. Rendahnya minat petani budidaya bawang merah lokal menjadi salah satu kendala yang menyebabkan semakin langkanya bawang merah lokal. Hal ini dikarenakan petani tidak bisa bersaing dengan bawang merah impor yang mempunyai kualitas umbi lebih besar dan harga yang lebih terjangkau.Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya suatu usaha perbaikan tanaman. Salah satunya dengan kegiatan Induksi Poliploidi untuk mendapatkan sifat yang lebih unggul. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh kolkisin pada poliploidisasi bawang merah Batu Ijo berdasarkan pengamatan morfologi dan sitologi.Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2018 di Desa Sumberbulu Kecamatan. Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Parameter yang diamati adalah waktu munculnya tunas (hst), tinggi tanaman (cm), Jumlah daun, waktu panen (hst), Jumlah siung, diameter umbi (cm), berat basah tanaman (g), berat kering tanaman (g) dan jumlah kromosom. Metode yang digunakanyaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi konsentrasi kolkisin dengan lama peren-daman hanya terjadi pada tinggi tanaman umur 21, 28, dan 35 hst. Tinggi tanaman meningkat akibat perendaman kolkisin konsentrasi 400 ppm selama 5 jam. Sedangkan Konsentrasi kolkisin 200 ppm dan Lama perendaman 10 jam berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan daun meningkat. Terjadi peng-gandaan jumlah kromosom Batu Ijo menghasilkan kromosom triploid (2n=3x) pada konsentrasi 200 ppm dan lama perendaman 10 jam.Downloads
Published
2019-10-30
Issue
Section
Articles
License
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.