Pengaruh Pemberian Pyraclostrobin dan Azoxystrobin terhadap Pertumbuhan dan Kesehatan Bibit Tanaman Jeruk Keprok (Citrus reticulata L.) dengan Teknik Okulasi dan Inokulasi Phytophthora sp.

Authors

  • Prasetya Dwi Adiputra Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Mutia Erti Dwiastuti Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Karuniawan Puji Wicaksono Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Azoxystrobin, Jeruk, Okulasi, Pyraclostrobin, Phytophthora sp.

Abstract

Jeruk (Citrus sp.) adalah komoditas buah-buahan yang menjanjikan bagi bidang pertanian di Indonesia. Permasalahan yang sering muncul dalam budidaya jeruk salah satunya adalah serangan penyakit. Tanaman yang terserang oleh penyakit tentu dapat menurunkan mutu buah jeruk sehingga harga jual jeruk di Indonesia kalah bersaing di pasar dunia. Untuk mengatasi permasalahan ini dapat dilakukan dengan cara mengaplikasikan fungisida.Fungisida berperan dalam mengendalikan penyakit sehingga mampu mernjaga kualitas tanaman jeruk tetap baik. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas tanaman jeruk dapat dilakukan juga dengan melakukan perbanyakan vegetatif tanaman. Salah satu cara perbanyakan tanaman jeruk secara vegetatif adalah dengan meng-gunakan teknik okulasi. Masalah yang muncul dalam perbanyakan tanaman jeruk hasil okulasi adalah terjadinya dormansi atau tidak tumbuhnya hasil okulasi tanaman.Salah satu cara mengatasi permasalahan dormansi adalah dengan cara memberikan bahan perangsang pertumbuhan yaitu zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh yang digunakan ialah pyraclostrobin dan azoxystrobin yang juga memiliki peran dalam pengendalian penyakit khususnya penyakit jamur pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian pyraclostrobin dan azoxystrobin terhadap pertumbuhan dan kesehatan bibit tanaman jeruk dengan menggunakan teknik okulasi.Hasil penelitian menunjukkan. Pyraclostrobin dengan konsentrasi 3 g l-1 memberikan hasil tertinggi terhadap pertumbuhan tinggi tunas tanaman jeruk pada saat 2 minggu setelah aplikasi, diikuti oleh azoxystrobin dengan konsentrasi 0,6 ml l-1. Pyraclostrobin dan azoxystrobin dengan konsentrasi yang berbeda dapat mempengaruhi kandungan klorofil pada daun dan menghasilkan warna daun yang berbeda. Tanaman yang diberikan perlakuan pyraclostrobin dan azoxystrobin tidak terserang penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur Phytophthora sp. selama 4 minggu setelah tanaman diinokulasi.

Downloads

Published

2019-11-01

Issue

Section

Articles