Pengaruh Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan terhadap Pertumbuhan Gulma pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril)

Authors

  • Dimas Satriyo Wibowo Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Husni Thamrin Sebayang Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Gulma, Jarak tanam, Tanaman Kedelai, Waktu Penyiangan

Abstract

Gulma ialah tumbuhan yang kehadirannya tidak dikehendaki oleh manusia. Kehadiran gulma menurunkan hasil pada tanaman budidaya tanaman kedelai karena adanya persaingan dengan tanaman utama untuk mendapatkan unsur hara, cahaya ataupun ruang tumbuh.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menentukan jarak tanam dan waktu penyiangan gulma yang sesuaiuntuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2018 – Juli 2018 yang bertempat UPT. Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jl. Raya Randuagung, Kec. Singosari, Kab. Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT), dengan petakutama adalah perlakuan jarak tanamyang terdiri dari 3 taraf yaitu T0; 40 cm x 10 cm, T1; 40 cm x 15 cm, T2; 40 cm x 15 cm. anak petak adalah waktu penyia-ngan gulma yang terdiri dari 4 taraf yaitu; P0: Tanpa penyiangan, P1: Penyiangan 15 HST, P2: Penyiangan 15 dan 25 HST, dan P3: Penyiangan 15, 25, dan 35 HST yang kemudian diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma yang dominan adalah gulma teki (Cyperus rotundusserta gulma berdaun lebar (Amaranthus spinosus dan Portulaca oleracea). Perlakuan jarak tanam dan waktu penyiangan pada tanaman kedelai memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot kering total gulma, diketahui bobot kering total gulmapaling rendah diperoleh pada perlakuan jarak tanam yang lebih sempit yaitu 40 cm x 10 cm dengan dengan kombinasi penyiangan 15, 25 dan 35 HST.

Downloads

Published

2019-11-20

Issue

Section

Articles