Pengaruh Jumlah dan Frekuensi Pemberian Air pada Hasil dan Pertumbuhan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Varietas Granola

Authors

  • Hafizh Zulfahmi Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Nur Edy Suminarti Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Frekuensi, Hasil, Jumlah, Kentang, Pertumbuhan

Abstract

Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) saat ini mempunyai peran penting bagi perekonomian di Indonesia. Kondisi iklim yang semakin sulit diprediksi dan semakin berkembangnya jumlah penduduk dunia menyebabkan sulitnya keseimbangan antara ketersediaan dan permintaannya. Krisis pangan tersebut memicu berbagai negara untuk mulai mempertimbangkan bahan pangan alternatif, terutama bahan pangan berbasis karbohidrat. Kemudian saat ini di Indonesia sedang mengalami anomali iklim, dimana musim tidak tentu antara bulan basah maupun bulan kering. Sedangkan untuk menghadapi hal tersebut maka harus diketahui jumlah dan frekuensi air yang tepat bagi tanaman. Penelitian dilakukan di rumah kaca pada bulan April sampai dengan Juli 2018, di Agro Techno Park Universitas Brawijaya, Desa Sumber Brantas, Kota Batu. Terletak pada ketinggian 1609 m dpl, dengan suhu udara rata-rata 18 °C. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi (splitplot) dengan jumlah pemberian air sebagai petak utama (J) dan frekuensi pemberian air sebagai anak petak (F). Masing – masing faktor terdiri dari 3 taraf yang diulang sebanyak 3 kali. Parameter pengamatan yakni parameter lingkungan mikro tanaman, pertumbuhan dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi nyata antara jumlah dan frekuensi pemberian air pada komponen lingkungan mikro yang meliputi : suhu tanah minimum, suhu tanah maksimum, kelembaban tanah maksimm, dan kelembaban tanah minimum. Pada komponen pertumbuhan tanaman meliputi: panjang akar, berat segar akar, berat kering akar, luas daun, serta berat kering total tanaman. Pada komponen hasil : berat umbi pada umur 120 hst. Pada hasil penelitian ini, tanaman kentang yang diairi sebanyak 900 mm/musim dengan frekuensi pemberian air satu hari sekali, menunjukkan hasil yang paling tinggi.

Downloads

Published

2019-11-26

Issue

Section

Articles