PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS TEGAK (Phaseolus vulgaris L.)

Authors

  • Nur Winda Rachmadhani Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Koesriharti Koesriharti Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Mudji Santoso Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Abstract

Salah satu usaha yang dapat dilakukan agar diperoleh hasil panen tanaman buncis yang optimal ialah dengan mengusahakan agar tanaman mendapat unsur hara yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk mem-peroleh efisiensi pemakaian pupuk organik dan anorganik yang ditambahkan dengan biokultur guna mengoptimalkan partumbu-han dan hasil tanaman buncis tegak. Pene-litian dilaksanakan di Desa Sumberejo, Ke-camatan Batu, Kota Batu, pada bulan Mei - Juli 2013. Penelitian disusun menggunakan RAK. Perlakuan yang diberikan ialah: (P1) tanpa pupuk, (P2) biokultur, (P3) kompos ko-toran sapi 5 ton ha-1, (P4) kompos kotoran sapi 5 ton ha-1 + biokultur, (P5) kompos ko-toran sapi 10 ton ha-1, (P6) kompos kotoran sapi 10 ton ha-1 + biokultur, (P7) pupuk anorganik (50 kg N ha-1, 150 kg P2O5 ha-1 dan 50 kg K2O ha-1), (P8) pupuk anorganik (50 kg N ha-1, 150 kg P2O5 ha-1 dan 50 kg K2O ha-1) + biokultur, (P9) pupuk anorganik (100 kg N ha-1, 300 kg P2O5 ha-1 dan 100 kg K2O ha-1) dan (P10) pupuk anorganik (100 kg N ha-1, 300 kg P2O5 ha-1 dan 100 kg K2O ha-1) + biokultur. Hasil penelitian menunjuk-kan bahwa perlakuan pemberian pupuk an-organik berupa 100 kg N ha-1, 300 kg P2O5 ha-1 dan 100 kg K2O ha-1 (P9) menghasilkan bobot segar polong panen per hektar lebih tinggi daripada perlakuan lainnya, tetapi ti-dak berbeda nyata dengan pemberian pu-puk anorganik berupa 50 kg N ha-1, 150 kg P2O5 ha-1, 50 kg K2O ha-1 dan biokultur (P8) dan 100 kg N ha-1, 300 kg P2O5 ha-1, 100 kg K2O ha-1 dan biokultur (P10).

Kata kunci : Biokultur, Buncis, Pupuk, Hasil Panen.

Downloads

Published

2014-10-07

Issue

Section

Articles