Analisis Keragaman Morfologi dan Filogenetik Ciplukan (Physalis sp.)

Authors

  • Alfia Nurfajrin Rohmatillah
  • Budi Waluyo

Keywords:

Hubungan Filogenetik, Jarak Genetik, Keragaman, PCA, P. angulata, P. peruviana, P. pubescens

Abstract

Ciplukan (Physalis sp.) tumbuh dan menyebar di wilayah Indonesia dengan nama lokal yang bervariasi dan dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Juni 2020 di Seed and Nursery Industry Agro Techno Park Universitas Brawijaya, yang berlokasi di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Bahan yang digunakan adalah 57 genotipe ciplukan koleksi Universitas Brawijaya yang terdiri dari spesies P. angulata, P. peruviana dan P. pubescens, media semai, plastik ukuran 25x20x10 cm, talang, pupuk kandang, pupuk anorganik, pestisida dan tali rafia. Penelitian dilakukan dengan metode survei terhadap karakter pada setiap genotipe. Penelitian dilakukan observasi pada 37 karakter kualitatif dan pengukuran pada 17 karakter kuantitatif. Pengamatan dilakukan berdasarkan deskriptor Manual Gráfico para la Descripción Varietal De Tomate de Cascara (Physalis ixocarpa Brot. ex Horm), keragaman dengan pendekatan koefisien korelasi Pearson, sedangkan analisis filogenetik menggunakan analisis klaster dan index similarity Gower. Keragaman total yang diperoleh adalah sebesar 82,165% berdasarkan 13 komponen utama dan 22 karakter yang berpengaruh terhadap keragaman, hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa Physalis sp. terbagi menjadi 3 kelompok yang menunjukkan spesies berbeda, yaitu P. peruviana, P. angulata dan P. pubescens. Jarak genetik seluruh genotip menyebar antara 0,42 hingga 0,05 atau indeks similaritas sebesar 58% hingga 95%.. Jarak genetik terdekat ditunjukkan oleh genotip PAN-77211-02 dan PAN-78111-03, yaitu 0,05 atau 95%. Sementara untuk genotip yang memiliki jarak genetik terjauh adalah pada genotip PPB-68154-04-U, yaitu 0,28 atau 72%.

Downloads

Published

2021-04-26

Issue

Section

Articles