Kajian Olah Tanah Pada Budidaya Padi Gogo (Oryza sativa L.) Varietas Inpago 9, 10, Dan 12
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.protan.2022.010.04.03Keywords:
Inpago, Olah Tanah, Padi Gogo, VarietasAbstract
Produksi padi nasional hingga kini masih bertumpu pada lahan sawah. Oleh sebab itu produksi padi nasional belum dapat memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan. Padi gogo merupakan salah satu tanaman pangan yang berpotensi untuk dikembangkan. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari perbedaan pengaruh olah tanah terhadap pertumbuhan dan hasil 3 varietas padi gogo. Hipotesis penelitian ini adalah tanah maksimum dapat meningkat pertumbuhan dan hasil 3 varietas padi gogo, pengolahan tanpa olah tanah pada 3 varietas padi gogo memiliki pertumbuhan dan hasil yang lebih rendah, dan pengolahan tanah maksimum dan varietas Inpago 12 menunjukkan hasil tertinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2020 sampai Januari 2021 yang bertempat di Jl. Pringgodani, Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Bahan yang digunakan adalah benih padi varietas Inpago 9, 10, 12, dan pupuk anorganik (Urea, SP36, KCL). Metode yang digunakan dalam percobaan faktorial yaitu Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari dua faktor diulang sebanyak 3 kali. Hasil panen tertinggi diperoleh pada perlakuan olah tanah maksimum, yakni 26,91 gabah kering giling g.rumpun-1, atau setara dengan bobot gabah kering giling 0,67 kg.m-2. Hasil panen menunjukkan varietas Inpago 12 mempunyai hasil yang lebih tinggi dari pada Inpago 9 dan Inpago 10, dapat dilihat dari hasil panen bobot gabah kering giling g.rumpun-1, dan bobot gabah kering giling kg.m-2 masing-masing 29,63 g.rumpun-1, dan 0,73 kg.m-2.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.