Pengaruh Dosis PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) Pada Sistem Tanam Monokultur dan Tumpangsari

Authors

  • Menak Simbolon Universitas Brawijaya
  • Setyono Yudo Tyasmoro Universitas Brawijaya
  • Yogi Sugito Universitas Brawijaya
  • Ninuk Herlina Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2022.010.09.07

Keywords:

Interaksi; PGPR; Sistem Tanam; Tomat

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya produksi di bidang pertanian, salah satunya yaitu produksi tomat. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan interaksi dosis PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) pada sistem tanam monokultur dan tumpangsari terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan petak terbagi (split plot) dengan dua faktor yaitu sistem tanam sebagai petak utama dan  konsentrasi PGPR sebagai anak petak dan diulang sebanyak 3 kali.  Faktor pertama adalah perlakuan sistem tanam yang terdiri dari 2 taraf, yiatu: K1     = Monokultur, K2     = Tumpangsari. Faktor kedua adalah perlakuan konsentrasi PGPR (Plant Growth Promting Rhizobacteria) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: P0 = 0 ml PGPR/liter air, P1 = 5 ml PGPR/liter air, P2  = 10 ml PGPR/liter air , P3 = 15 ml PGPR/liter air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian PGPR dengan konsentrasi 15 ml/L pada sistem tanam monokultur menunjukkan hasil pertumbuhan dan hasil tanaman tomat lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pemberian PGPR pada sistem tanam tumpangsari menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang berbeda dengan pemberian PGPR pada sistem tanam monokultur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada masing-masing perlakuan PGPR pada sistem tanam monokultur dan tumpangsari memberikan pengaruh secara nyata pada seluruh parameter pengamatan. Semakin banyak konsentrasi yang diberikan, maka hasil produksi semkain tinggi. Pemberian PGPR 15 ml/L pada sistem tanam monokultur memberikan hasil yang terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Pemberian dosis PGPR pada setiap perlakuan sistem tanam monokultur menunjukkan peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat dibandingkan dengan setiap perlakuan sistem tanam tumpangsari.

References

Aiman, U., B. Sriwijaya dan G. Ramadani. 2015. Pengaruh Saat Pemberian PGPRM (Plant Growth Promoting Rhizospheric Microorganisme) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis Perancis. in Prosiding Seminar Nasional dan Internasional. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Fauzi A. R dan M. D. Puspitawati. 2017. Pemanfaatan Kompos Kulit Durian untuk Mengurangi Dosis Pupuk N Anorganik pada Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica junceae). Agrotrop: Journal on Agriculture Science. 7(10: 22-30.

Fitri F. M. N., D. Okalia dan T. Nopsagiarti. 2020. Uji Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Asal Akar Bambu dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays) pada Tanah Ultisol. Jurnal Green Swarnadwipa. 9(2): 285-293.

Gama, D. R. D. S., A. C. Mesquita, J. E. Yuri, K. M. Ferreira, dan V. Souza. 2017. Different Shading Environments Impact Growth and Yield of Three Mini-Tomato Cultivarsi1. Rev. Caatinga, Mossoro. 30 (2): 324-334.

Iswati, R. 2012. Pengaruh Dosis Formula PGPR Asal Perakaran Bambu Tomat (Solanum lycopersicum syn). Jurnal Agroekoteknologi. 1(1): 9-12.

Jumin, H. B. 2002. Agroekologi Suatu Pendekatan Fisiologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Lindung. 2014. Teknologi Pembuatan dan Aplikasi Bakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman (PGPR) dan Zat Pengatur Tumbuh (Zpt). Jambi. Diakses pada tanggal 18 Juli 2022.

Marom N., Rizal dan B. Mochamat. 2017. Efectivity Test of Time Granting and Plant Growth Promoting Rhizobacteria Aplication on the Production and Quality of Peanut Seed (Arachis Hypogaea L.). Jurnal of Appliedricultural Sciences. 1(2): 191-202.

Munees, A and K. Mulugeta. 2014. Mechanism and Applications of Plant Groeth Promoting Rhizobacteria. Journal of King Saud University Science 26(1): 1-20.

Ningrum, W. A., K. P. Wicaksono dan S.Y. Tyasmoro. 2017. Pengaruh PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Pupuk Kandang Kelinci terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharat). Jurnal Produksi Tanaman. 5(3): 433-440.

Omon R. M dan B. Adman. 2007. Pengaruh Jarak Tanam dan Teknik Pemeliharaan terhadap Pertumbuhan Kenuar (Shorea Johorensi Foxw) di Hutan Semak Belukat Wanariset Samboja, Kalimantan Timur. J Penelitian Dipterokarpa. 1(1): 47-54.

Rai, M. 2006. Handbook of Microbial Biofertilizer. Food Production Press. New York

Suyanto H., T. L. Abriana., N. N. Rupiasih dan P. Widyatmika. 2011. Pengaruh Intensitas Cahaya Merah 680 nm terhadap Laju Pertumbuhan dan Kadar Klorofil-a pada Fase Pembibitan Tanaman Tomat. Seminar Nasional Fisika. Pusat Penelitian Fisika- LIPI. 6.

Syakur, A., Y. Koesmaryono dan R. Hidayati. 2003. Respon Tanaman Tomat terhadap Radiasi Surya dan Suhu Udara pada Penggunan Plastik Berproteksi UV. Jurnal Agromet.17(2): 12-20.

Widarti, B. N., W. K. Wardhini dan E. Sarwono. 2015. Pengaruh rasio C/N Bahan Baku pada Pembuatan Kompos dari Kubis dan Kulit Pisang. Jurnal Integrasi Proses 5(2): 76-86.

Downloads

Published

2022-10-28