PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK DAN PENGENDALIAN GULMA PADA PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) VARIETAS PS. 881

Authors

  • Kharisma Hapsarini Nasution Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Titiek Islami Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Husni Thamrin Sebayang Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Abstract

Kebutuhan gula semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk dan beraneka ragamnya jenis makanan (Fatimah, 2010). Hal ini belum bisa dipenuhi oleh beberapa industri gula dalam negeri. Ini disebabkan oleh produktivitas tebu yang rendah. Penyebabnya adalah keberadaan gulma. Selain itu, pupuk juga berpengaruh terhadap pertumbuhan gulma di sekitarnya. Penggunaan dosis pupuk anorganik yang tepat dibutuhkan pula agar dapat mengurangi gulma. Penelitian yang bertujuan untuk menentukan dosis pupuk dan pengendalian gulma yang tepat pada pertumbuhan tanaman tebu telah dilaksanakan di lahan milik PG Kebon Agung, Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Juni-September 2012. Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial di-rancang secara acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu dosis pupuk (A) dan pengendalian gulma (G) yang diulang 3 kali. Pada dosis pupuk ada pupuk majemuk NPK 200 kg ha-1 dan pupuk ZA 600 kg ha-1 (A1), pupuk majemuk NPK 400 kg ha-1 dan pupuk ZA 800 kg ha-1 (A2); dan pupuk majemuk NPK 600 kg ha-1 dan pupuk ZA 1000 kg ha-1 (A3) dan pada pengendalian gulma ada penyiangan pada 30 hst (G1), aplikasi herbisida 2,4-D (G2), aplikasi herbisida Ametrin dosis (G3), dan aplikasi herbisida 2,4-D dosis dan herbisida Ametrin dosis (G4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pem-berian pupuk majemuk NPK dosis 400 kg ha-1 dan pupuk ZA 800 kg ha-1 menghasilkan diameter batang yang lebih besar. Kombinasi perlakuan pupuk majemuk NPK dosis 200 kg ha-1 dan pupuk ZA 600 kg ha-1 yang diikuti oleh aplikasi herbisida Ametrin (A1G3) menghasilkan bobot kering gulma yang lebih rendah.

Kata kunci: tebu, pupuk anorganik, pengendalian gulma, herbisida 2, 4-D, herbisida Ametrin.

Downloads

Published

2013-11-20

Issue

Section

Articles