PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN AIR DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA PERTUMBUHAN BIBIT TEBU BUCHIP (Saccharum officinarum L.)

Authors

  • Mokhtar Effendi Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Yogi Sugito Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Husni Thamrin Sebayang Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Keywords:

Budchip, Pembibitan, Frekuensi Pemberian Air, Komposisi Media Tanam, Saccharum officinarum L.

Abstract

Teknik pembibitan tebu yang dapat meng-hasilkan bibit yang berkualitas baik, serta tidak memerlukan penyiapan bibit melalui kebun berjenjang ialah dengan teknik pembibitan budchip. Budchip ialah sistem pemotongan tanaman tebu yang akan digunakan sebagai bahan bibit dengan cara mengebor secara melingkar disekitar mata tunas dan sebagian titik tumbuh akar sehingga membentuk chip. Penelitian telah dilakukan pada bulan April hingga Juli 2015 di Pusat Penelitian Gula Jengkol, PTPN X, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari dua faktor, yaitu frekuensi pem-berian air dan komposisi media tanam. Hasil penelitian menunjukkan adanya  interaksi antara komposisi media tanam dan frekuensi pemberian air pada pengamatan tinggi tanaman, panjang akar, luas daun, dan bobot kering total tanaman. Pada pengamatan bobot kering tanaman umur 84 hari setelah tanam, pemberian air 4 kali sehari menunjukkan nilai tertinggi pada komposisi media tanam tanah, pasir dan blotong (50% : 25% : 25%) dibanding dengan media tanam tanah, pasir, blotong (25% : 50% : 25%) dan media tanam tanam tanah, pasir, blotong (25% : 25% : 50%).

Downloads

Published

2018-04-16

Issue

Section

Articles