RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.) PADA BERBAGAI JENIS MULSA TERHADAP TINGKAT PEMBERIAN AIR

Authors

  • Harlianti Ratna Wulansari Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
  • Eko Widaryanto Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Keywords:

Jagung Manis, Ketersediaan Air, Mulsa, Pertumbuhan, Hasil

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt L.) ialah komoditi sayuran berupa tongkol yang dikonsumsi dalam keadaan masih muda. Salah satu upaya dalam peningkatan produktivitas guna men-dukung program pengembang-an agribisnis jagung adalah penyedia-an air yang cukup untuk per-tumbuhan tanaman. Selain itu, mulsa juga berfungsi untuk meng-urangi evaporasi, me-nurunkan suhu tanah, me-nahan erosi permukaan tanah menambah sumber hara tanah dan menekan per-tumbuhan gulma. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ber-bagai jenis mulsa dan tingkat pemberian air serta kebutuhan air tanaman jagung manis terhadap pertumbuhan dan hasil yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai Agustus 2015 di Screen house STPP (Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian) kampus 2, Tanjung, Malang. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF). Menggunakan jagung manis dengan varietas Talenta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan jenis mulsa dan tingkat pemberian air terhadap per-tumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Pengaruh terhadap tanaman jagung manis akibat perlakuan tingkat pemberian air memberikan pengaruh yang nyata pada tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun, bobot kering total tanaman, panjang tongkol, bobot segar tongkol, dan diameter tongkol. Akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun. Sedangkan perlakuan jenis mulsa juga memberikan berbagai  pengaruh yang nyata pada luas daun, Indeks Luas Daun, bobot kering total tanaman, panjang tongkol, bobot segar tongkol, dan diameter tongkol. Hasil panen pada perlakuan MJK100 (Mulsa Jerami dengan 100% KL) adalah hasil yang paling tinggi sebesar 160 g tan-1 meningkat 50% dibandingkan dengan perlakuan MPK40 (Mulsa MPHP dengan 40% KL) yang mempunyai hasil 127 g tan-1.

Downloads

Published

2018-04-17

Issue

Section

Articles