Pengaruh Pemberian Hormon Giberelin (GA3) terhadap Pembungaan Tiga Jenis Tanaman Soka (Ixora coccinea L.)

Authors

  • Antika Rela Hidayati Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Euis Ellih Nurlaelih Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Y.B. Suwasono Heddy Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Hormon Giberelin, (Ixora coccinea L.), Soka Jingga, Soka Merah, Soka Merah Muda

Abstract

Soka (Ixora coccinea L.) merupakan salah satu tanaman hias yang berbatang perdu dengan percabangan yang banyak. Sebagai tanaman hias, soka mempunyai keistimewaan yaitu bunganya yang elok dan warnanya yang bermacam-macam seperti merah, kuning pucat, jingga, merah muda dan putih (Anonimous, 1992). Permasalahan yang umum pada budidaya tanaman soka adalah tanaman soka sulit berbunga dan masa berbunga yang terlalu singkat. Zat pengatur tumbuh giberelin merupakan salah satu faktor luar sebagai penentu keberhasilan suatu pertumbuhan tanaman yang berfungsi mempercepat proses pembungaan. Bahan yang digunakan ialah soka merah, soka jingga, soka merah muda, media tanam campuran tanah dan sekam dengan perbandingan 1:1, Air, hormon Giberelin dengan konsentrasi 0 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 300 ppm serta pupuk NPK dengan perbandingan 16:16:16. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAKF) Faktorial terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Penelitian dilaksanakan di UPT Kebun Bibit Tunggulwulung Disperkim Kota Malang. Terdapat interaksi antara jenis tanaman dan konsentrasi giberelin pada parameter pengamatan diameter tajuk tanaman umur pengamatan 42hst-70hst. Sedangkan untuk parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang dan luas daun menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap perlakuan jenis tanaman umur pengamatan 14hst-70hst sedangkan jumlah cabang perlakuan konsentrasi giberelin umur pengamatan 56hst-70hst. Pada parameter waktu muncul bunga dan jumlah anak bunga pada perlakuan jenis tanaman merah muda dengan konsentrasi 150 ppm memiliki nilai yang lebih tinggi. Sedangkan parameter diameter bunga memiliki nilai rata-rata 4,63 dan 5,97 cm.

Downloads

Published

2019-08-27

Issue

Section

Articles