Pengaruh Posisi Mata Tempel Pada Keberhasilan Okulasi Beberapa Varietas Jeruk Keprok (Citrus reticulate)

Authors

  • Mochammad Insan Musthofa Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Agus Sugiyatno Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Tatik Wardiyati Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Mochammad Roviq Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Batang Atas, Batang Bawah, Posisi Mata Tempel, Varietas

Abstract

Tanaman jeruk banyak dibudidayakan di Indonesia karena memiliki iklim yang sesuai dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Produksi tanaman jeruk pada tahun 2014 mencapai 1.785.264 ton/tahun, sedangkan pada tahun 2015 produksi tanaman jeruk mengalami penurunan sebesar 40.925 ton/tahun (BPS, 2016). Hal tersebut disebabkan karena serangan hama dan penyakit, dan berkurangnya ketersediaan lahan budidaya tanaman jeruk akibat alih fungsi lahan menjadi bangunan. Salah satu teknik perbanyakan tanaman jeruk yang banyak dilakukan di Indonesia yaitu dengan okulasi. Okulasi yaitu menggabungkan sifat unggul yang terdapat pada batang atas dengan sifat unggul yang terdapat pada batang bawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi mata tempel terbaik pada setiap varietas untuk menghasilkan bibit yang baik, untuk mengetahui perbedaan pada pertumbuhan bibit dengan posisi mata tempel yang berbeda dan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan pada setiap varietas yang ditanam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 hingga Desember 2017 di Kebun Percobaan Tlekung Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro). Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) untuk melihat adanya pengaruh perlakuan. Terdiri dari dua faktor, yaitu faktor posisi mata tempel dan faktor varietas jeruk keprok. Variabel pengamatan dalam penelitian yaitu presentase keberhasilan okulasi, kecepatan pecahnya mata tunas, panjang tunas, jumlah daun per tunas, diameter batang tunas, diameter batang bawah. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksiantara perlakuan posisi mata tempel dengan varietas. Keberhasilan okulasi tidak dipengaruhi oleh letak mata tempel pada semua varietas.

Downloads

Published

2019-10-14

Issue

Section

Articles