Uji Galur Harapan Kedelai (Glycine max L. Merr) terhadap Cekaman Kekeringan

Authors

  • Sri Fatmi Kurniasari Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Ariffin Ariffin Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Cekaman Kekeringan, Galur, Kedelai, Kapasitas Lapang

Abstract

Produksi kedelai pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 885.000 ton biji kering, mengalami penurunan 8.06% dibandingkan tahun 2015 yang mencapai angka 963.183 ton biji kering dengan luas panen 614.095 ha dan pruduktivitas 1.57 t.ha-1 (BPS, 2016). Untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri dilakukan strategi peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam dengan pemanfaatan lahan–lahan marginal pada lahan kering, diperlukan upaya untuk menguji varietas yang adaptif dan memiliki produksi hasil yang optimal, terutama toleran terhadap cekaman kekeringan air. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh serta menguji katahanan galur kedelai (Glycine max L. Merr) terhadap cekaman kekeringan air. Bahan yang digunakan adalah empat galur kedelai (G1, G2, G3, G15a) dan varietas Dering 1. Penelitian dilaksanakan pada November 2017 sampai dengan Februari 2018 di Green House Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi ,Kabupaten Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman, luas daun, panjang akar dan berat kering akar, jumlah bunga, bobot kering total tanaman, jumlah polong, jumlah polong bernas, jumlah polong hampa, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji dan indeks panen varietas Dering 1 tidak berbeda nyata dengan keempat galur pada kondisi cekaman kekeringan 75% kapasitas lapang. Galur G1, G3 dan G15a tanaman kedelai memiliki keseragaman yang tinggi dengan varietas Dering 1.

Downloads

Published

2019-11-20

Issue

Section

Articles