Pengaruh Pupuk Anorganik dan Pupuk Hayati pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.)

Authors

  • Desi Ardianti Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Sudiarso Sudiarso Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Dosis, Jagung Manis, Pupuk Anorganik, Pupuk Hayati

Abstract

Jagung manis ialah salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki peran penting sebagai bahan pangan. Penggunaan pupuk anorganik melebihi dosis rekomendasi dan tanpa disertai penggunaan pupuk organik menyebabkan ketidakseimbangan unsuh hara. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah ialah dengan pupuk hayati. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis yang tepat dari pupuk anorganik dan pupuk hayati untuk pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2018 di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri 10 perlakuan dan diulang 3 kali. Perlakuan meliputi tanpa pupuk anorganik dan pupuk hayati (P0); Pupuk standar (Urea 200 kg/ha + NPK 300 kg/ha) (PS); 60 kg/ha pupuk hayati (PH); Urea 200 kg/ha + NPK 300 kg/ha + 20 kg/ha pupuk hayati (P1); Urea 200 kg/ha + NPK 300 kg/ha + 40 kg/ha pupuk hayati (P2); Urea 200 kg/ha + NPK 300 kg/ha + 60 kg/ha pupuk hayati (P3); Urea 150 kg/ha + NPK 225 kg/ha + 20 kg/ha pupuk hayati (P4); Urea 150 kg/ha + NPK 225 kg/ha + 40 kg/ha pupuk hayati (P5); Urea 150 kg/ha + NPK 225 kg/ha + 60 kg/ha pupuk hayati (P6); Urea 100 kg/ha + NPK 150 kg/ha + 60 kg/ha pupuk hayati (P7). Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pupuk urea 200 kg/ha + NPK 300 kg/ha dan 60 kg/ha pupuk hayati (P3) dapat menghasilkan tinggi tanaman, luas daun, dan bobot kering total tanaman yang lebih tinggi dibandingkan kontrol serta dapat meningkatkan hasil tongkol mencapai 21,58 t ha-1.

Downloads

Published

2019-11-27

Issue

Section

Articles