Tanggapan Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Kedelai [Glycine max (L) Merr.] terhadap Pengairan

Authors

  • Grace Ajeng Nuria Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Ellis Nihayati Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Syukur Makmur Sitompul Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Air, Hasil, Pertumbuhan, Varietas

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman penting di Indonesia. Komoditas ini kaya protein nabati yang relatif lebih murah dibandingkan dengan sumber protein lainnya dan diperlukan untuk meningkatkan gizi masyarakat (Damardjati et al., 2005). Kebutuhan kedelai sekitar 2,3 juta ton biji kering tahun-1 sementara produksi dalam negeri berkisar pada 982,47 ribu ton biji kering tahun-1 yang hanya dapat memenuhi 43% dari total kebutuhan negara. Berdasarkan data dari Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (2015), Konsumsi kedelai akan mengalami peningkatan sebesar 4,99% per tahun. Ketidakstabilan produksi kedelai di Indonesia disebabkan oleh penurunan luas panen kedelai yang tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas kedelai (Malian, 2004). Dalam kegiatan budidaya, salah satu faktor yang berperan penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah ketersediaan air. Ketersediaan air yang tercukupi pada fase generatif sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu perbedaan varietas juga dapat memberikan respon yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Jatimulyo. Penelitian dilakukan faktorial dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan pengulangan sebanyak 5 kali. Faktor pertama merupakan pemberian air dengan tingkat berbeda, faktor kedua merupakan varietas dengan dua varietas berbeda. Macam tingkat pemberian air yang digunakan adalah K0 (100% kapasitas lapang), K1 (75% kapasitas lapang), K2 (50% kapasitas lapang), K3 (25% kapasitas lapang). Dan varietas yang digunakan adalah V1 (UB 2) dan V2 (Anjasmoro). Data dianalisis mengunakan analisis ragam taraf 5% dan dilanjutkan menggunakan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) apabila terdapat interaksi dan jika tidak terdapat interaksi, maka dilakukan uji lanjut  menggunakan Beda Nyata Terkecil (BNT).

Downloads

Published

2019-12-27

Issue

Section

Articles