Pengaruh Dosis Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata Sturt)

Authors

  • Kharisma Choirun Ilmi Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
  • Nunun Barunawati Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Keywords:

Jagung Manis, Phonska, Pupuk Organik, Urea

Abstract

Jagung manis merupakan salah satu jenis jagung yang digemari karena memiliki rasa yang manis. Pemupukan pada masa fase pertumbuhan dapat meningkatkan kemanisan jagung manis. Pemupukan organik dan anorganik dalam jumlah yang tepat dan seimbang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produksi jagung manis. Pupuk yang bermutu baik adalah pupuk yang mengandung kebutuhan unsur hara yang sesuai bagi tanaman dan berkesinambungan penggunaannya di lahan yang dibudidayakan.. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 hingga Juni 2019 di Agroekoteknopark Jatikerto dan dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan pupuk organik dan anorganik yaitu P0 (Pupuk Phonska 350 kg ha-1 dan Pupuk Urea 300 kg ha-1), P1 (Pupuk Phonska 175 kg ha-1, Pupuk Urea 150 kg ha-1 + pupuk organik 8 ton ha-1), P2 (Pupuk Phonska 175 kg ha-1, Pupuk Urea 150 kg ha-1 + pupuk organik 10 ton ha-1), P3 (Pupuk Phonska 175 kg ha-1, Pupuk Urea 150 kg ha-1 + pupuk organik 12 ton ha-1), P4 (Pupuk Phonska 175 kg ha-1, Pupuk Urea 150 kg ha-1+ pupuk organik 14 ton ha-1), P5 (Pupuk Phonska 175 kg ha-1, Pupuk Urea 150 kg ha-1 + pupuk organik 16 ton ha-1) Hasil penelitian dapat disimpukan bahwa penambahan dosis pupuk organik dan anorganik menunjukkan hasil panen yang sama. Penambahan pupuk organik hinga 16 ton ha-1 juga tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis.

Downloads

Published

2019-12-27

Issue

Section

Articles