Pematahan Dormansi Benih Menggunakan KNO3 dan H2O Pada Beberapa Genotip Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

Authors

  • Syama Putri Sari
  • Sri Lestari Purnamaningsih

Keywords:

Cabai Rawit, Dormansi Sekunder, KNO3, Pematahan Dormansi

Abstract

Cabai rawit termasuk dalam tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi. Benih cabai rawit mengalami dormansi sekunder saat disimpan pada kurun waktu tertentu dengan ondisi yang tidak sesuai. Apabila benih tersebut mengalami dormansi maka perlu dilakukan pematahan dormansi pada benih. Pematahan dormansi yang dilakukan adalah metode kimiawi menggunakan larutan KNO3 dan H2O (air panas). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perlakuan larutan yang tepat pada benih cabai rawit, mengetahui genotip terbaik dari beberapa macam cabai rawit dan interaksi antara larutan dan genotip yang digunakan. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga bulan Mei 2019 di green house dan laboratorium Pemuliaan Tanaman, jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Pada penelitian ini, diuji 3 genotip (CRUB2, CRUB3, CRUB4) dan 1 varietas (Varietas Manteb) dengan menggunakan 1 kontrol, 3 perlakuan air panas dengan suhu awal 500C selama 30, 60 dan 90 menit, kemudian larutan KNO3 dengan konsentrasi 1%, 1,5% dan 3%. Perlakuan larutan menunjukkan perendaman menggunakan H2O dengan suhu awal 500C  dapat meningkatkan daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum dan index vigor benih. CRUB4 merupakan genotip yang mampu memberikan hasil terbaik serta terdapat interaksi antar perlakuan pada karakter keceptan tumbuh dan index vigor benih.

Downloads

Published

2020-09-28

Issue

Section

Articles