Keseragaman Delapan Galur Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Generasi S5

Authors

  • Hepy Ferida
  • Andy Soegianto

Keywords:

Galur, Hibrida, Homozigositas, Inbrida, Keseragaman, Selfing.

Abstract

Jagung manis banyak dikembangkan di Indonesia. Bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan ketersediaan jagung manis. Peningkatan produksi jagung manis didukung dengan ketersediaan varietas unggul berupa varietas hibrida. Varietas hibrida didapatkan dari persilangan tetua berupa galur inbrida. Galur inbrida yang dijadikan sebagai tetua adalah galur yang memiliki tingkat homozigositas yang tinggi yang dapat diperoleh melalui proses selfing. Suatu cara yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk menilai keseragaman tanaman adalah dengan mengetahui keragaman. Galur jagung manis yang digunakan merupakan generasi S5 sehingga diharapkan memiliki tingkat keseragaman dalam galur yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keseragaman pada masing-masing galur  jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2018 di Desa Areng-areng, Kelurahan Dadaprejo Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Bahan yang digunakan yaitu benih delapan galur jagung manis. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan dan diuji lanjut menggunakan uji BNJ pada taraf 5% . Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai KKG dan KKF yang diperoleh tergolong rendah sampai sedang. Nilai KK digunakan untuk mengetahui keseragaman dalam galur. Nilai KK pada delapan galur jagung manis memiliki nilai yang rendah sampai sedang. Sehingga masing-masing galur jagung manis generasi S5 memiliki tingkat keseragaman dalam galur yang tinggi

Downloads

Published

2021-01-02

Issue

Section

Articles