Pengaturan Jarak dan Waktu Tanam Buncis (Phaseolus vulgaris L.) pada Sistem Row-Relay Intercropping dengan Bayam Merah (Amaranthus amoena Voss.)

Authors

  • Rheka Astri Gurning
  • Nur Azizah

Keywords:

Bayam merah, Buncis, Jarak Tanam, Tumpang Sari dan Waktu Tanam

Abstract

Produksi tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya ialah ketersediaan lahan. Namun, lahan pertanian banyak dialihfungsikan untuk kepentingan lain seperti perumahan, pertokoan dan industri. Intensifikasi lahan dengan cara tumpangsari merupakan alternative untuk mengatasi keterbatasan dan efisiensi lahan pertanian. Buncis ialah salah satu tanaman sayur yang biasa ditanam secara tumpangsari oleh petani sebagai tanaman utama. Hal penting yang harus diperhatikan dalam penerapan tumpangsari adalah pemilihan tanaman sela. Bayam merah merupakan jenis sayuran yang dapat digunakan sebagai tanaman sela karena karakter tanaman berbeda. Perlu diketahui juga bahwa sistem tumpangsari sangat sangat rentan terhadap kompetisi. Pengaturan kerapatan dengan menentukan jarak tanam dan perbedaan waktu tanam dimaksudkan untuk menghindari kompetisi. Tujuan penelitian ini ialah untuk memperoleh waktu dan jarak tanam yang sesuai pada tumpangsari tanaman buncis dan bayam merah. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah benih buncis dan bayam merah, pupuk kandang dan anorganik. Kegiatan dilaksanakan pada Februari hingga April 2020 dilahan percobaan Jatimulyo Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kelurahan Jatimulyo, Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman bayam merah 15 hari setelah buncis pada jarak tanam berbeda mampu meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan indeks luas daun buncis. Pada hasil tanaman buncis mampu meningkatkan jumlah polong yaitu 7.44 polong per tanaman, bobot polong per tanaman yaitu 61.61 g per tanaman, bobot polong per petak 369.67 g.m2 dan bobot polong per hektar yaitu 6.16 ton.ha-1. Pada hasil tanaman bayam merah, perlakuan penanaman bayam merah 15 hari sebelum buncis pada jarak tanam 60 x 40 cm yaitu 271.33 g. Semua model tumpangsari memiliki nilai NKL lebih tinggi dibandingkan sistem monokultur dan yang memiliki nilai NKL tertinggi ialah penanaman bayam merah 15 hari setelah buncis dengan jarak tanam 60 x 40 cm yaitu 1.91.

Downloads

Published

2021-11-15

Issue

Section

Articles