Lobster Air Tawar Australia Datang Pasokan Bibit Terjamin

Authors

  • Yudi Anto

Keywords:

lobster,

Abstract

Beberapa bongkah es batu itu segera dimasukkan dalam kolam berukuran 1 m x2,5 m. Setelah yakin air kolam itu bersuhu 20°C, sang empunya mencemplungkan sekitar 330 set lobster walkamin berukuran 12,5—20 cm. Semua diimpor langsung dari Australia. Tak sampai 3 hari lobster walkamin itu sudah berpindah ke tangan peternak.

Dari sebuah kolam sang empunya, Sugiono, memperoleh pendapatan Rp4,5-juta.
Sebagai importir, sejak 3 bulan silam Sugiyono memang getol untuk mengatasi kekurangan bibit. Bayangkan seekor lobster walkamin bisa memproduksi 700— 800 telur,†ujar pemilik TO Yabby Farm di Jakarta Timur itu.


Sampai pertengahan Agustus 2006, ayah 1 putri itu sudah mengimpor 1.540 lobster walkamin. Memang sebagian besar pembelinya plasma binaan. Mereka mendapat prioritas karena farm mitra usaha tani sendiri mendapat order pasokan bibit hingga 50.000 ekor ukuran 2 inci per bulan. “Sampai sekarang belum terlayani,†ujarnya. Itu berarti 2— 3 kali lipat daripada produksi indukan lobster lokal yang cuma 300—400 butir.


Boyong indukan


Indukan lobster walkamin memang spesial. Menurut Freshwater Fisheriesh and Aquaculture Center (FFCA) di Queensland, Australia, strain silangan redclaw dari Sungai Flinders dan Gilbert itu memiliki pertumbuhan 37% lebih cepat daripada semua strain terbaik yang ada seperti strain flinders dan gilbert.


Padahal, strain flinders bila dibandingkan lobster lokal (tanpa inbreeding) lebih cepat sekitar 10—20%. Dalam waktu 1 bulan starin flinders bisa menembus ukuran 5 cm; lokal butuh 2 bulan. lobster walkamin lebih singkat lagi, kurang dari sebulan untuk ukuran yang sama. Cepatnya pertumbuhan lobster lobster walkamin diharapkan bisa memenuhi permintaan pasar lobster ukuran konsumsi.


Keunggulan lobster walkamin membuat Ir Cuncun Setiawan di Bintaro, Tangerang, ikut membeli 60 set berukuran 12 cm. “lobster walkamin bisa menutupi kekurangan bibit untuk mencetak lobster konsumsi,†ujar pemilik Bintaro Fish Farm itu.


Pun Bernard Raharjo di Meruya, Jakarta Barat. Ia sengaja memesan 50 indukan lobster walkamin untuk mendongkrak produksi bibit. Maklum ia hanya mampu menghasilkan 10.000 bibit per bulan dari total permintaan 12.000—15.000 bibit/bulan.“Sudah banyak yang minta, tapi tidak bisa dipenuhi. Tidak ada barang,†ujar Bejo. Begitu juga dengan Rico, peternak di Yogyakarta.


Margin tinggi


Harga lobster walkamin sebetulnya cukup mahal. Di tangan peternak, ukuran 12,5 cm dibandrol Rp1,5-juta/set. Ukuran 15 cm ke atas mencapai Rp2,l-juta/set. Satu set terdiri dari 5 jantan dan 3 betina. Namun meski harga relatif mahal, tidak menyurutkan peminat untuk membeli lobster walkamin. Agung Lukito di Jakarta Timur misalnya. Untuk mendapatkan 8 set indukan ia rela merogoh '<ocek Rpl2-juta. “Harus adu cepat dengan peternak lain. Kalau tidak, ya kehabisan barang,†ujar Agung.


Tingginya harga sebanding tingginya produksi telur. Umumnya indukan siap produksi sekitar 3—4 bulan ke depan. Setiap siklus kawin betina sepanjang 12,5 cm bisa menggendong hingga 700 telur. Dengan asumsi tingkat kelulusan hidup dari telur sampai ukuran 5 cm sebesar 90%, diperoleh 630 bibit siap jual.


Berdasarkan lacakan Trubus, harga bibit 5 cm berkisar Rp2.500—Rp3.000 per ekor. Pendapatan yang diperoleh dari setiap .nduk betina Rp 1,58-juta per siklus. Angka itu jauh lebih tinggi ketimbang memakai induk lokal yang hanya menghasilkan Rp900.000/siklus.


Atasi inbreeding

Menurut FX Santoso Produktivitas indukan lokal juga sebetulnya bisa setara lobster walkamin, Misal ukurannya minimal 12,5 cm. berkurangnya produksi bibit yang Terjadi sekarang ini lantaran indukan yang dipakai belum mencapai ukuran ideal. Indukan ideal minimal berukuran 12,5 cm. “Kurang dari itu pasti produksinya sedikit,†ujar pemilik Santoso Farm di Surabaya itu.


Hal lain yang menyebabkan produksi bibit melorot adalah inbreeding. Indukan lokal inbreeding berukuran 14 cm maksimal hanya menghasilkan 300 burayak. Padahal, sebelum kasus perkawinan sedarah itu, betina lokal dapat menghasilkan 500 telur. “Akibat inbreeding anakan menjadi kuntet. Kalau kuntet produksi bisa turun hingga 80%,†ujar Santoso.


Inbreeding dapat dicegah dengan seleksi bibit dan indukan. Itu pula yang dilakukan Iwan Wibowo, peternak di Yogyakarta. Ia sengaja membeli induk jantan dan betina dari tempat berbeda. Di setiap kolam pemijahan tertera asal-usul induk. Anakan yang dihasilkan pun diletakkan dalam kolam terpisah dan ditandai. “Dengan cara itu sampai sekarang saya belum alami inbreeding" ujar Iwan.


Cara serupa dijalani Agung. Menurutnya, indukan lobster walkamin pun sebaiknya tidak dikawinkan dengan sesama lobster walkamin. “Malah bisa inbreeding juga,†tuturnya. Solusinya, indukan lobster walkamin betina yang didatangkan dikawinkan dengan jantan lokal. Keunggulan lobster walkamin jantan dan betina sama-sama menurunkan anakan kualitas baik. Karena itu janji manis lobster walkamin dapat memenuhi harapan peternak seperti Sugiono bukan lagi sebuah impian.

Author Biography

Yudi Anto

Yudi Anto has worked in the Agriculture industry for 8 years, gaining experience in . As a seasoned Owner, he/she is passionate about  Agriculture&Forestry, Business&Industrial and Livestock,Gardening &Landscaping. In addition to Agriculture, he/she is also involved in mitra usaha tani. Outside of the office, Yudi Anto enjoys Business & Industrial, Agriculture & Forestry, Agricultural Equipment, Livestock and Home & Garden.

Published

2017-05-17

Issue

Section

Articles