Pengaruh Frekuensi Penyiangan Gulma dan Jenis Pupuk Terhadap Hasil Tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L)

Authors

  • Ricky Praseptyo Universitas Brawijaya
  • Husni Thamrin Sebayang Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2022.010.08.03

Keywords:

Frekuensi penyiangan; pupuk anorganik; pupuk organik; SDR (Summed dominated ratio); tanaman buncis

Abstract

Tanaman buncis berdasarkan data produksi tahun 2018-2020 diketahui mengalami kenaikan dan penurunan. Faktor eksternal yang mempengaruhi produksi berasal lingkungan seperti kesuburan tanah yang menurun sehingga kebutuhan tanaman tidak terpenuhi dan tumbuhnya gulma disekitar tanaman budidaya yang mengakibatkan penurunan produksi dikarenakan adanya persaingan unsur hara, air, dan penerimaan cahaya matahari serta ruang lingkup untuk tumbuh. Penelitian dilakukan dengan tujuan mempelajari jenis pupuk dan frekuensi penyiangan gulma yang baik untuk menghasilkan bobot kacang buncis paling optimal dan mempejalari jenis gulma yang mendominansi tanaman buncis tegak. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2021 berlokasi lahan penelitian Jatimulyo, Kecamatan Lowakwaru, Kabupaten Malang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor yaitu jenis pupuk ( P1 = Pupuk Anorganik, P2 = Pupuk Organik, P3 = Pupuk Organik + Anorganik) dan frekuensi penyiangan gulma ( G0 = Tanpa Penyiangan, G1 = Penyiangan 14, 28 HST, G2 = Penyiangan 14, 21, 28 HST) Berdasarkan kedua faktor yaitu jenis pupuk dan frekuensi penyiangan gulma maka diperoleh kombinasi perlakuan sebanyak 9 dengan 3 pengulangan maka hasil keseluruhan diperoleh 27 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pupuk organik dan anorganik dengan frekuensi penyiangan sebanyak 3x pada umur 14, 21 dan 28 HST memiliki berat kering tanaman dan bobot panen lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan penggunaan pupuk organik dengan tanpa penyiangan. Pada pengamatan SDR sebelum tanam didominansi oleh jenis gulma yaitu Ageratum conyzoides (35,67%) dan Ludwigia octovalvis (23,63%) sedangkan setelah dilakukan penanaman dominansi digantikan oleh Eleusine indica dengan rata-rata SDR keseluruhan perlakuan menjadi 24,13%.

References

BPS. 2021. Produksi tanaman sayur. di akses http://www.bps.go.id/55/61/1/produksi-tanaman-sayuran.html tanggal 29 september 2021.

Febriandani, H. L., Yurlisa. K., dan Sugito. Y 2019. Pengaruh Penggunaan Dosis Pupuk Kandang Ayam Pada Pertumbuhan dan Hasil 3 Varietas Timun (Cucumis sativus L). Jurnal Produksi Tanaman. 7(10): 1863-1870.

Kastanja, Y. 2011. Identifikasi Jenis dan Dominansi Gulma pada Pertanaman Padi Gogo (Studi Kasus di Kecamatan Tolebo Barat, Kabupaten Halmahera Utara). Jurnal Agroforestri. 4(1): 43 – 50.

Kaya, E. 2013. Pengaruh Kompos Jerami dan Pupuk NPK Terhadap N-Tersedia Tanah, Serapan-N, Pertumbuhan, dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L). Jurnal Agrologia. 2(1): 43-50.

Kresnatita, S., Koesriharti., dan M. Santoso. 2013. Pengaruh Rabuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis. Indonesian Green Technology Journal. 1(3):8-17.

Nuryani, E., G. Haryono., dan Historiawati. 2019. Pengaruh Dosis dan Saat Pemberian Pupuk P Terhadap Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris, L.) Tipe Tegak. Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika. V4(1): 14 - 17

Oksari, A. A. 2014. Analisis Vegetasi Gulma Pada Pertanaman Jagung Dan Hubungannya Dengan Pengendalian Gulma Di Lambung Bukit, Padang, Sumatera Barat. Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa. 4(2): 135 – 142.

Prayogo, D. P., H. T. Sebayang., dan A. Nugroho. 2017. Pengaruh Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Pada Berbagai Sistem Olah Tanah. Jurnal Produksi Tanaman. 5(1): 24-32.

Puspita, K. D., Respatie. D. W., dan Yudono. P. 2017. Pengaruh Waktu Penyiangan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Kultivar Kedelai (Glycine max (L.) Merr). Vegetalika. 6(3): 24-36.

Rahmadita, S. 2017. Pengaruh Pengendalian Gulma pada Berbagai Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Meril). Jurnal Produksi Tanaman. 6(10): 2752-2759.

Rachmadhani, N. W., Koesriharti., dan M. Santoso. 2014. Pengaruh Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis Tegak (Phaseolus vulgaris L.). Jurnal Produksi Tanaman. 2(6): 443-452.

Sobari, E., dan F. Fathurohman. 2017. Efektivitas Penyiangan Terhadap Hasil Tanaman Wortel (Daucus carota L.) Lokal Cipanas Bogor. Jurnal Biodjati. 2(1):1-8

Syaifudin, A., dan F. K. Nofa. 2020. Jenis-Jenis Gulma Padi (Oryza sativa L) di Lahan Pertanian Desa Terban Kecamatan Warungasem Kabu paten Batang Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Biologica Samudra. 2(2): 128 – 136.

Tampubolon, K., E. Purba., D.N Hanafiah., dan M. Basyuri. 2018. Sebaran Populasi dan Klasifikasi Resistensi Eleusine indica terhadap Glifosat pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Deli Serdang. Journal of Sustainable Agriculture. 33(2): 146-152.

Vera, D. Y. S., E. Turmudi., dan E. Suprijono. 2020. Pengaruh Jarak Tanam Dan Frekuensi Penyiangan Terhadap Pertumbuhan, Hasil Kacang Tanah Dan Populasi Gulma. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 22(1):16-22.

Downloads

Published

2022-10-26