Keragaan Beberapa Galur Jagung Ketan (Zea mays L. var. ceratina Kulesh) Pada Selfing Kedua (S2)

Authors

  • Devira Cantika Universitas Brawijaya
  • Arifin Noor Sugiharto Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2022.010.08.08

Keywords:

Heritabilitas; Jagung; Keragaan

Abstract

Jagung ketan memiliki kandungan amilopektin yang lebih tinggi daripada jagung lainnya. Permintaan jagung ketan untuk industri pakan terus meningkat. Peningkatan produksi jagung ketan dapat menggunakan varietas unggul. Pembentukan varietas unggul memerlukan galur yang memiliki karakter unggul sebagai tetua. Dalam penentuan tetua unggul dilakukan proses penilaian penampilan melalui keragaan sebagai identitas galur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan karakter kualitatif dan kuantitatif, untuk menduga nilai heritabilitas arti luas dan koefisien keragaman genetik, dan untuk mendapatkan tetua potensial. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Areng-areng, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur pada September - Desember 2021. Bahan tanam yang digunakan berupa koleksi benih jagung ketan dari CV. Blue Akari yaitu galur S2 hasil persilangan (jagung ketan x jagung ungu manis). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu galur sejumlah 13 perlakuan, setiap perlakuan terdapat 39 satuan percobaan.  Variabel pengamatan tanaman yang diamati terbagi menjadi 2 yaitu, karakter kualitatif dan karakter kuantitatif. Analisis karakter kualitatif berdasarkan metode skoring masih terdapat keragaman. Analisis karakter kuantitatif berdasarkan Analisis ragam terdapat beberapa karakter kuantitatif yang berbeda nyata. Analisis KKG memiliki keragaman yang tergolong rendah berkisar antara 0,48 – 10,88%, sedangkan nilai KKF tergolong rendah hingga agak rendah berkisar antara 0,53 – 35,33%. Pendugaan heritabilitas tergolong rendah hingga tinggi berkisar antara 0,058 – 97,79%. Galur yang berpotensi untuk dijadikan tetua unggul yaitu JP-D3, JP-D7, JP-D8, JP-D10, JP-D11, dan JP-D13 karena memiliki keunggulan dan keseragaman pada karakter kualitatif dan karakter kuantitatif.

References

Ahsan, M. Z., M. S. Mujidano, H. Bhutto, A. W. Soomro, F. H. Panhwar, A. R. Channa, dan K. B. Sial. 2015. Genetic Variability, Coefficient of Variance, Heritability and Genetic Advance of Some Gossypium Hirsutum L. Accessions. Journal Of Agricultural Science. 7(2): 147- 151.

Balai Penelitian Tanaman Serealia. 2021. Pulut/Glutinous Corn. http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/en/pulut-glutinous-corn/. (Diakses pada 21 Januari 2022).

Couto, M. F., L. A. Peternelli, M. H. P. Barbosa. 2013. Classification of The Coefficient of Variation for Sugarcane Crops. Ciencia Rural, Santa Maria. 43(6): 957-961.

Dialista, R., dan A. N. Sugiharto. 2017. Keragaan Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata Sturt) Terhadap Dua Ketinggian Tempat. Plantropica, Journal of Agricultural Science. 2(2): 155-163.

Efendi, R. 2012. Manual Cara Pengamatan Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.

Fiddin, F. N., I. Yulianah, dan A. N. Sugiharto. 2018. Keragaan Beberapa Galur Jagung Ketan (Zea mays L. ceratina K.) Pada Generasi Keeempat (S4). Jurnal Produksi Tanaman. 6(2): 178 – 187.

Genesiska, B. Susanto, dan Mulyono. 2020. Karakter Fenotip Tanaman Jagung (Zea mays L.) Lokal Varietas Pulut Sulawesi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Plantropica, Journal of Agricultural. 5(1): 85–94.

Herawati, M. Riadi, dan M. F. Bdr. 2015. Karakter Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Jagung Pulut Lokal (Zea mays Ceratina) Pada Dua Takaran Pupuk Posfor. Prosiding Seminar Nasional Serealia. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.

Herawati, R. N. Iriany, dan A. Takdir. 2015. Keragaan Agronomis dan Hasil Beberapa Genotipe Jagung Hibrida Umur Genjah. Prosiding Seminar Nasional Serealia. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.

Julianto, R. P. D., A. N. Sugiharto, dan A. Soegianto. Keragaman dan Heritabilitas 10 Galur Inbrida S4 Pada Tanaman Jagung Ketan (Zea mays L. var ceratina Kulesh). 2012. Buana Sains. 16(2): 189-194.

Maryamah, U., S. H. Sutjahjo, dan A. Nindita. 2017. Evaluasi Penampilan Sifat Hortikultura Dan Potensi Hasil Pada Jagung Manis dan Jagung Ketan. Bul. Agrohorti. 5 (1): 88-97.

Mouradov, A., F. Cremer, and G. Coupland. 2002. Control of Flowering Time: Interacting Pathways as a Basis for Diversity. The Plant Cell, 14 Suppl. pp.S111–S130.

Mustofa, Z., I. M. Budiarsa, G. B. N. Samdas. 2013. Variasi Genetik Jagung (Zea Mays L.) Berdasarkan Karakter Fenotipik Tongkol Jagung Yang Dibudidayakan di Desa Jono Oge. E-Jipbiol. 2(2): 33-41.

Paweningsih, R. D., dan L. Soetopo. 2020. Karakterisasi Jagung Ketan (Zea mays L. var ceratina) Pada Generasi S5. Jurnal Produksi Tanaman. 8(1): 130-139.

Rosliana, A., S. H. Sutjahjo, dan S. Marwiyah. 2018. Evaluasi Keragaan Generasi Pertama Selfing Jagung Ketan Lokal. Buletin Agrohorti. 6(3): 305-315.

Sari, E. N., dan A. N. Sugiharto. 2018. Keragaan Beberapa Galur Jagung Pakan (Zea mays L.) Generasi S7. Jurnal Produksi Tanaman. 6(1): 56 – 65.

Thomison, P. R, B. G. Allen, D. Tammy, dan S. Howard. 2016. Grain Quality Attributes of Top Persilangan High Oil, High Lysine, Waxy, And Conventional Yellow Dent Corn. Ohio State University Extension, Departement of Horticulture and Cropscience.

Downloads

Published

2022-10-26