Aplikasi Kompos Gulma Siam (Chromolaena odorata L.) Pada Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Strurt)

Authors

  • Jefri Manalu Universitas Brawijaya
  • Kartika Yurlisa Universitas Brawijaya
  • Agung Nugroho Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2022.010.09.05

Keywords:

Gulma Siam; Pupuk Kompos; Dosis; Jagung Manis

Abstract

Tingkat konsumsi jagung manis semakin meningkat, hal ini didukung dengan semakin meningkatnya permintaan jagung manis. Data Badan Pusat Statistik (2016) menyatakan bahwa produksi jagung manis di Indonesia pada tahun 2013 hingga 2015 mengalami peningkatan. Peningkatan produksi di Indonesia belum mencukupi permintaan jagung manis. Permintaan pada tahun 2015 mencapai 20.230.000 ton (Kementrian Perindustrian, 2016). Salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas jagung manis adalah menggunakan pupuk kompos. Pupuk kompos memiliki peran dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Salah satu jenis pupuk kompos yang dapat digunakan ialah pupuk kompos yang berasal dari tumbuhan siam. Tumbuhan siam berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber kompos karena memiliki kandungan unsur hara lengkap dan bahan organik yang cukup tinggi (Dewi, 2018). Pada penelitian ini mempelajari pengaruh dari beberapa dosis pupuk kompos siam dengan tujuan menentukan dosis pupuk kompos yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor. Berdasarkan hasil penelitian pemberian pupuk kompos siam 20 ton ha-1 memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan jagung manis pada variabel tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun pada umur pengamatan 28, 42, dan 56 HST, bobot segar total pada umur pengamatan 28, 42, 56 HST dan bobot kering pada umur pengamatan 14, 28, 42 HST. Hasil panen tertinggi diperoleh pada pemberian pupuk kompos siam 20 ton ha-1 yaitu 14,32 ton ha-1 atau dengan hasil produktivitas sebesar 15% lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk anorganik.

References

Dewi, V. K., N. S. Putra., B. Purwanto., S. Hartati dan S. Sari. 2018. Aplikasi Kompos Gulma Siam Chromolaena odorata terhadap Sifat Kimia Tanah

Kastono, D. 2015. Tanggapan Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam Terhadap Penggunaan Pupuk Organik dan Biopestisida Gulma Siam (Chromo-laena odorata). Ilmu Pertanian. 12(2).

Sulaeman, Y., Maswar dan D. Erfandi. 2016. Pengaruh Kombinasi Pupuk Organik dan Anorganik Terhadap Sifat Kimia Tanah, dan Hasil Tana-man Jagung di Lahan Kering Masam. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Per-tanian. 20(1): 1-12.

Bambang, N., W. Mildaryani dan S. H. C. Dewi. 2018. Potensi Gulma Siam (Chromolaena odorata L.) Sebagai Bahan Kompos Untuk Pengem-bangan Bawang Merah Organik. Jurnal Agronomi. 47(2): 180-187.

Nurdin. 2011. Penggunaan Lahan Kering di Das Limboto Provinsi Gorontalo untuk Pertanian Berkelanjutan. Jurnal Litbang Pertanian. 30(3): 98-107.

Silalahi, Y. H dan A. S. Karyawati. 2019. Pengaruh Pemberian Pupuk Urea dan Pupuk Kompos Organik Pada Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata L.). Jurnal Produksi Tanaman. 8(3): 345-352.

Wahyudi, I dan E. K. Anwar. 2013. Perubahan Tingkat Serapan Nitrogen, Fosfor dan Kalium Oleh Tanaman Bawang Merah Lokal Palu Akibat Pemberian Ekstrak Kompos Limbah Organik Pasar Pada Entisol Poboya. Jurnal Agroland. 20(1): 14-20.

Wangiyana, W., M. Hanan dan I. K. Ngawit. 2010. Peningkatan Hasil Jagung Hibrida Var. BISI-2 Dengan Aplikasi Pupuk Kandang Sapi dan Peningkatan Frekuensi Pemberian Urea dan Campuran SP-36 dan KCl. Jurnal Ilmiah Budidaya Pertanian. 3(1): 51-58.

Aprilyanto, W., M. Baskara dan B. Gurit-no. 2016. Pengaruh Populasi Tanaman dan Kombinasi Pupuk NPK Pada Produksi Tanaman Ja-gung Manis (Zea mays saccharate Sturt.). Jurnal Produksi Tanaman. 4(6): 438-446.

Downloads

Published

2022-10-28