Peranan Ruang Terbuka Hijau Terhadap Penurunan Konsentrasi CO2 Dan Tingkat Kenyamanan Di Dua Perumahan Kota Malang

Authors

  • Faris Aditya Widianto Universitas Brawijaya
  • Ninuk Herlina Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2022.010.09.06

Keywords:

CO2; Ruang Terbuka Hijau; Tingkat Kenyaman; Vegetasi

Abstract

Kota Malang merupakan kota yang terletak di Jawa Timur dengan jumlah penduduk 843,810 jiwa. Kota ini memiliki daya tarik pariwisata yang cukup tinggi sehingga terjadi perkembangan infrastruktur yang sangat pesat. Perkembangan perkotaaan selain menghasilkan dampak positif ternyata menghasilkan dampak negatif, salah satunya dapat menyebabkan pengelolaan ruang kota yang berat akibat oleh arus urbaniasi sehingga perlu adanya penataan yang tepat dalam pengelolaan tata ruang dalam suatu kota terutama pada kawasan hunian contohnya harus memiliki Ruang Terbuka Hijau yang sesuai. Pengambilan data dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pada pukul 04.00 WIB dan 13.00 WIB. Pengukuran pada pukul 04.00 WIB berfungsi sebagai kontrol yaitu pada saat suhu udara minimum dan CO2  hanya berasal dari vegetasi di dalam ruang terbuka hijau. Sedangkan pada pukul 13.00 WIB di mana suhu udara maksimum dan CO2 berasal dari aktivitas manusia di sekitar ruang terbuka hijau. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan penyerapan CO2 di kedua perumahan dan tingkat kenyamanan di kedua perumahan pada pukul 04.00 WIB dan 13.00 WIB maka di analisis menggunakan uji T dengan menggunakan data konsentrasi CO2, intensitas cahaya dan kelembaban udara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ruang Terbuka Hijau yang terdapat pada perumahan Permata Jingga memiliki kerapatan tajuk sebesar 89,34% dan mempunyai vegetasi dengan daya serap CO2 lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa jenis vegetasi lain yang terdapat pada perumahan Griya Shanta sehingga mempunyai Kemampuan lebih tinggi dalam penyerapan CO2. Berdasarkan nilai THI yang diperoleh kawasan hunian yang ada di perumahan Permata jingga lebih nyaman jika dibandingkan dengan perumahan Griya Shanta.

References

Arryng, R., N. Herlina dan Arifin. 2018. Analisis Kemampuan RTH dalam Mereduksi CO2 dan Suhu Udara Serta Pengaruhnya Terhadap Tingkat Kenyamanan Kampus Universitas Brawijaya. Jurnal Produksi Tanaman. 6(10):2482-2490.

Badan Pusat Statistik. 2020. Hasil Sensus Penduduk 2020. Jakarta Pusat.

Dahlan, E. N. 2004. Membangun Kota Kebun (Garden City) Bernuansa Hutan Kota. IPB Press : Bogor.

Effendy S. 2007. Keterkaitan ruang terbuka hijau dengan urban heat island wilayah Jabotabek. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor

Fandeli, C. dan Muhammad. 2009. Prinsip-Prinsip Dasar Mengkonservasi Lanskap. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta

Fandeli. 2004. Perhutanan Kota. Jogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM

Hakim, R. dan H. Utomo. 2003. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap: Prinsip-Unsur dan Aplikasi. Bumi Aksara, Jakarta

Harmoni. 2009. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya. Bogor.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara

Mukono, H. J. 2005. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan Saluran Pernapasan, Airlangga University Press: Surabaya

Purnomohadi dan Ning. 2006. Ruang Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota. Jakarta Selatan : Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum

Rahayu, E. 2005. Studi Persepsi Terhadap Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tingkat Kenyamanan Kawasan Simpang Lima Sebagai Ruang Terbuka Hijau. Jurnal Perencanaan Tata Kota. 3(12):127-3410.

Ying, C. S, 2010. Measurement and Analysis of Carbon Dioxide Concentration in the Outdoor Environment. Physics Department, from Chinese University of Hong Kong.

Downloads

Published

2022-10-28