Pengaruh Umur Panen Buah Kelapa Sawit terhadap Pertumbuhan Embrio Dalam Kultur In Vitro

Authors

  • farah afifah sitepu universitas brawijaya
  • Lita Soetopo Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2022.010.12.02

Abstract

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil minyak tertinggi. Kultur jaringan merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan sebagai alternatif dalam perbanyakan kelapa sawit. Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan embrio kelapa sawit dalam kultur jaringan salah satunya adalah umur embrio. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan umur panen buah terhadap pertumbuhan embrio secara in vitro dan untuk mengetahui umur panen yang paling sesuai dalam pertumbuhan embrio kelapa sawit secara in vitro. Penelitian ini menerapkan rancangan acak lengkap dengan 1 faktor. Perlakuan pada penelitian ini adalah umur panen buah. Terdapat 4 taraf yaitu 3, 4, 5 dan 6 bulan setelah polinasi. Data pengamatan yang diperoleh dari hasil pengamatan akan dianasis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan taraf 5% untuk mengetahui nyata atau tidaknya perlakuan terhadap hasil pengamatan. Apabila hasil analisis nyata maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian pengaruh umur panen buah kelapa sawit terhadap pertumbuhan embrio secara in vitro menampilkan adanya perbedaan nyata pada beberapa parameter pengamatan yaitu pada parameter waktu inisiasi tunas, persentase eksplan hidup, tinggi tunas,  jumlah daun dan jumlah klorofil. Berdasarkan hasil umur panen buah yang paling baik digunakan sebagai sumber eksplan merupakan buah yang dipanen pada waktu 3 bulan.

Downloads

Published

2022-12-29