Pengaruh Jenis Pupuk dan Waktu Penyiangan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Terung Ungu (Solanum melongena L.)
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.protan.2023.011.02.08Abstract
Terung ungu merupakan salah satu sayuran yang populer di Indonesia karena memiliki rasa yang lezat. Produksi terung ungu di Indonesia mengalami fluktuasi pada lima tahun terakhir sejak tahun 2015 hingga tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari interaksi antara jenis pupuk dan waktu penyiangan serta pengaruhnya pada pertumbuhan dan hasil terung ungu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2022 hingga Agustus 2022 di lahan percobaan Fakultas Pertanian yang terletak di Jatimulyo, Kota Malang. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah jenis pupuk yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : N1 = Pupuk organik, N2 = Pupuk anorganik, N3 = Pupuk organik + anorganik. Faktor kedua adalah waktu penyiangan yang terdiri dari 4 taraf, yaitu : P1 = Tanpa penyiangan, P1 = Penyiangan 28 HST, P2 = Penyiangan 21 dan 35 HST, P3 = Penyiangan 14, 28 dan 35 HST. Hasil penelitian menunjukkan pupuk anorganik dan organik + anorganik dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu. Waktu penyiangan 21 dan 35 HST serta 14, 28 dan 35 HST meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu. Perlakuan jenis pupuk dan waktu penyiangan gulma memiliki interaksi pada pengamatan hasil panen terung.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Aldo Matanari, Husni Thamrin Sebayang
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
![Lisensi Creative Commons](https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.