Pengaturan Saat Tanam dan Jenis Tanaman Sela Guna Meningkatkan Produktivitas Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) dan Lahan pada Sistem Tumpangsari

Authors

  • Defan Agmu Ahmad Ardiansyah Universitas Brawijaya
  • Moch. Dawam Maghfoer Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.protan.2023.011.06.02

Keywords:

Tanaman Sela, Tomat, Tumpangsari, Waktu Tanam

Abstract

Tanaman tomat dapat diolah menjadi bahan baku industri pangan, obat-obatan dan kecantikan. Praktik budidaya tanaman tomat secara monokultur memiliki resiko gagal panen yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan produktivitas tanaman tomat dan lahan dengan pengaturan saat tanam dan jenis tanaman sela melalui sistem tumpangsari. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama yaitu penentuan waktu tanam dengan tiga taraf yaitu: T1 (bersamaan tomat), T2 (1 MST tomat), T3 (2 MST tomat). Faktor kedua yaitu pemilihan jenis tanaman sela dengan tiga taraf yaitu: P1 (selada), P2 (pakchoy), P3 (kubis bunga). Analisis data yang telah didapatkan dilakukan dengan menggunakan tabel ANOVA dan dilakukan uji lanjutan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Variabel pengamatan yang digunakan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun, jumlah buah, panjang buah, diameter buah, dan bobot buah per hektar. Hasil penelitian menunjukkan pengaturan saat tanam dan jenis tanaman sela secara bersamaan pada sistem tanam tumpangsari dapat meningkatkan produktivitas tomat dan lahan. Pemilihan waktu tanam bersamaan dengan tomat mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat berupa tinggi tanaman dan luas daun. Penggunaan jenis tanaman sela selada mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat berupa tinggi tanaman, diameter batang dan luas daun. Secara bersamaan, pemilihan waktu tanam bersamaan tomat dengan jenis tanaman sela selada menghasilkan bobot buah per hektar tertinggi dari perlakuan lainnya sebesar 40,54 t. ha-1 dengan nilai NKL dan R/C rasio masing-masing sebesar 2,40 dan 2,96.

References

Aruli, A.D., dan N. Aini. 2021. Pengaruh waktu tanam dan model tanam dalam pola tanam tumpangsari tomat dan kacang tanah (Arachis hypogeae L.) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). Produksi Tanaman, 9(2): 161-168.

http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/view/1520/1521

Brooker, R., W. Torre, dan S. Gislerod. 2015. Improving intercropping: a synthesis of research in agronomy, plant physiology and ecology. New Phytologist. 206(1):107-117. https://doi.org/10.15835/nbha49112017

Chandel, S., S. Singh, B.K. Singh, A.K. Moharana, D.P. Kumari dan A. Kumar. 2017. Response of various mycorrhizal strains on tomato (Solanum lycopersicum l.) cv. arka vikas in relation to growth, yield, and quality attributes. Pharmacognosy and Phytochemistry. 6(6): 2381-2384. https://doi.org/10.1111/plb.12863

Filho, A.B.C., B.L.A. Rezende, J.C. Barbosa dan L.C. Grangeiro. 2011. Agronomic efficiency of intercropping tomato and lettuce. Anais da Academia Brasileira de Ciências (Annals of the Brazilian Academy of Sciences). 83(3): 1109-1119. https://doi:10.1590/s0001 - 37652011000300029

Filho, A.B.C., B.L.A. Rezende, dan A.F. Dutra. 2019. Yield of intercropped lettuce and cucumber as a function of population density and cropping season. Revista Caatinga, 32: 943-951. https://doi: 10.1371/journal.pone.0194756.

Haryadi, D., H. Yetti, dan S. Yoseva. 2015. Pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kailan (Brassica alboglabra L.). Jom Faperta 2(2). https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/view/8399/0

Hallett P.D., dan A.G. Bengough. 2013. Managing the soil physical environment for plants. in: gregory pj, nortcliff s, eds. soil conditions and plant growth. Chichester, UK: Wiley-Blackwell, 238-268.https://doi.org/10.1002/9781118337

Humam, H. dan R. Lisiswanti. 2015. Pengaruh tomat (Solanum lycopersicum) terhadap stroke. Medical of Lampung University, 4(9): 17-28.

https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1415

Malik, N., 2015. Pertumbuhan jumlah daun tanaman sambiloto (Andrographis paniculate. ness) hasil pemberian pupuk dan intensitas cahaya matahari yang berbeda. Biowallacea. 2(1): 126-135.

http://ojs.uho.ac.id/index.php/wallacea/article/view/529

Mardani., T.M. Nur, dan H. Satriawan. 2017. Analisis usaha tani pangan jagung di Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. S. Pertanian. 1(3): 203-204.

https://media.neliti.com/media/publications/210883-analisis-usaha-tani-tanaman-pangan-jagun.pdf

Pratiwi, N., Koesriharti, dan M.D. Maghfoer. 2014. Pemanfaatan tepi bedengan tanaman tomat (Lycopersicon esculentum mill.) dengan berbagai tanaman sela dalam upaya peningkatan produktivitas lahan. Produksi Tanaman 2(1):50-58. http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/view/78

Qosim, W.A., T. Nurmala, A.W. Irwan, dan T. Vanny. 2014. Pengaruh interval waktu pemupukan dan dosis pupuk npk terhadap pertumbuhan dan komponen hasil tanaman hanjeli. Budidaya Tanaman Kultivasi. 13(1): 6-14. http://jurnal.unpad.ac.id/kultivasi/article/view/11896

Rusinamhodzi, L., M. Corbeels, J. Nyamangara, dan K.E. Giller. 2012. Maize–grain legume intercropping is an attractive option for ecological intensification that reduces climatic risk for smallholder farmers in central mozambique. Field Crops Research 136: 12-22. http://dx.doi.org/10.1016/j.fcr.2012.07.01

Susanti, D. 2018. Identifikasi luas daun spesifik dan indeks luas daun pegagan di Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah. Tumbuhan Obat Indonesia. 11(1): 11-17.

http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/toi/article/view/8242

Xiao, X., Z. Cheng, H. Meng, L. Liu, H. Li, dan Y. Dong. 2013. Intercropping of green garlic (Allium sativum l.) induces nutrient concentration changes in the soil and plants in continuously cropped cucumber (Cucumis sativus l.) in a plastic tunnel. PLoS ONE. 8(4): 62173. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0062173

Wang, M., Y. Zhou, dan H. Cen. 2014. Soil chemical property changes in eggplant/garlic relay intercropping systems under continuous cropping. PLoS ONE. 9(10): 111-117. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0111040

Warman, G.R., dan R. Kristiana. 2018. Mengkaji sistem tanam tumpangsari tanaman semusim. Proceeding Biology Education Conference. 15(1): 791-794. https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/view/33354

Wulandari, D.P., dan T. Sumarni. 2019. Pengaruh dosis pupuk urea pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum mill) dalam sistem tumpangsari dengan sawi (Brassica juncea l.). Produksi Tanaman. 7(9): 1626-1633.

http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/view/1219.

Downloads

Published

2023-06-27

Issue

Section

Articles