PERTUMBUHAN DAN KADAR KURKUMIN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Robx.) PADA KETERSEDIAAN UNSUR HARA MIKRO (Mo) SECARA IN VITRO
Abstract
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Robx. Synm. Curcuma javanica) ialah tanaman asli Indonesia yang mempunyai potensial untuk dikembangkan sebagai bahan obat, yang mengandung bahan aktif antara lain kurkuminoid dan minyak atsiri. Orientasi budidaya tanaman temulawak tidak hanya ditujukan pada produktivitas biomas, tetapi juga mutu bahan aktif yang terkandung di dalam temulawak. Keberhasilan sintesis kurkumin dipengaruhi oleh salah satu faktor antara lain ketersediaan unsur hara. Unsur hara mikro yang kebutuhannya sedikit tetapi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas tanaman temulawak. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan kadar kurkumin temulawak maksimum dengan penambahan berbagai konsentrasi unsur hara mikro Mo secara in vitro. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan : T1 = Mo (Na2MoO4.2H2O) 0 ppm, T2 = Mo (Na2MoO4.2H2O) 0,25 ppm, T3 = Mo (Na2MoO4.2H2O) 0,5 ppm dan T4 = Mo (Na2MoO4.2H2O) 0,75 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi unsur Mo menurunkan pertumbuhan jumlah daun tetapi meningkatkan kadar kurkumin temulawak jika dibandingkan perlakuan tanpa unsur Mo secara in vitro.
Kata kunci : Temulawak, Unsur Hara Mikro, Metabolit Sekunder, In Vitro
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2015 Irmalia Mirza Andini, Mochammad Roviq, Ellis Nihayati
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
![Lisensi Creative Commons](https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.